Taliban mendesak para imam mengakui mereka saat sholat Jumat dan membujuk orang agar tidak meninggalkan Afghanistan.
Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Pelaku UMKM, BI Luncurkan Kebijakan Pembiayaan Baru September Ini
Dilaporkan bahwa sekarang Taliban menunjukkan citra yang lebih ‘ramah’, bahkan mereka mengatakan menginginkan perdamaian di Afghanistan, tidak akan membalas dendam terhadap musuh lama, dan akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam.
Walaupun begitu, protes penolakan Taliban tetap bergulir di Afghanistan.
“Ratusan orang turun ke jalan,” ujar seorang saksi mata Mohammed Salim.
“Awalnya saya takut dan tidak mau pergi, tetapi ketika saya melihat salah satu tetangga bergabung, saya mengeluarkan bendera yang saya miliki di rumah.
“Beberapa orang tewas dan terluka dalam penyerbuan dan penembakan oleh Taliban.” Ujar Mohammed Salim.
Baca Juga: Terbaru! Peserta Tes SKD CPNS 2021 Wajib Mengisi Form Ini Sebelum Ujian
Sementara itu, Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh, yang diangkat menjadi presiden sementaraAfghanistan pada Selasa lalu, mendukung gerakan penolakan tersebut.