LINGKAR MADIUN - Sembilan warga Palestina yang ditahan oleh Israel melakukan mogok makan sebagai bentuk protes, karena penahanan administratif mereka yang tidak adil tanpa dakwaan atau pengadilan.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari WAFA News Agency, PPS (Palestinian Prisioner Society) melaporkan banyak sekali kasus seperti ini.
Sebagai bentuk protes, banyak tahanan yang melakukan mogok makan saat berada di penjara Israel.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Lagi Seminggu, Jokowi: Kondisi Pandemi Membaik Tapi Harus Tetap Waspada
PPS melaporkan bahwa kegiatan mogok makan terlama dari sembilan tahanan tersebut dilakukan oleh Salem Ziadat, 40 tahun, yang telah melakukan mogok makan selama 42 hari.
Tahanan lainnya adalah Mujahed Hamed (40 hari), Kayed Fasfous (39 hari), Meqdad Qawasmeh (32 hari), Ahmad Hamamreh (23 hari), Akram Fasfous (18 hari), Alaa Aaraj (15 hari), Hesham Abu Hawwash (6 hari), dan Omar Jaabari (5 hari).
Beberapa tahanan yang mogok makan mengalami kondisi kesehatan yang serius, karena tuntutan mereka tak kunjung ditanggapi oleh otoritas Israel.
Baca Juga: Wajah Arief Muhammad Muncul di Times Square New York, Ada Apa Sebenarnya?
Kebijakan penahanan administratif Israel sangat dikutuk secara luas, karena memungkinkan penahanan warga Palestina tanpa tuduhan.