Adapun untuk vaksin berbasis MRNA, vaksin tersebut langsung memberikan RNA ekspose atau tanpa badan virus ke dalam tubuh.
Jadi, tubuh langsung mengenali strain virus dengan cepat tanpa perlu membongkar data strain dari virus yang mati.
Baca Juga: Muslim Harus Hati-hati, Hewan Kecil Ini Bisa Menyebabkan Seseorang Masuk ke dalam Neraka
Hal yang wajar bagi penerima dosis vaksin berbasis MRNA adalah rasa pegal dan demam, karena memang vaksin berusaha membentuk antibodi secara sempurna.
Hasilnya, vaksin berbasis MRNA memiliki efikasi (keampuhan) yang tinggi, yakni mencapai 94 persen.
Namun, karena terlalu tereksposenya RNA yang ada dalam vaksin tersebut, beberapa pihak malah meragukan keamanannya.
Baca Juga: 3 Hal Ini Sepele Tapi Justru Menjerumuskan Kamu Masuk Neraka Jahanam! Hati-hati Jadi Kebiasaan
Mereka merasa bahwa tidak seharusnya antibodi langsung menemui RNA, hal yang membuat reaksi dari antibodi terkadang berlebihan yang mereka anggap tidak begitu aman.
Kebanyakan mereka sekarang memilih vaksin berbasis inactivated virus atau virus mati yang dianggap lebih aman dan lebih alami.
Beberapa negara yang khawatir menggunakan vaksin berbasis MRNA adalah Brasil, Turki, dan beberapa negara Eropa.