Network
LINGKAR MADIUN - Setelah China menghadapi tekanan yang besar karena krisis energi, hal yang sama ternyata juga diderita oleh negara tetangganya, India.
India melaporkan bahwa ada banyak tempat yang mengalami mati lampu, dan masih kesulitan mendapatkan bahan bakar batu bara.
Hal tersebut terjadi karena harga batu bara yang meningkat tajam, dan perusahaan listrik di India tidak mampu membelinya.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Arirang pada 5 Oktober 2021, dijelaskan bahwa pemerintah India sampai sekarang sedang berusaha untuk memulihkan kondisi listrik dan energi di negaranya.
India adalah negara terbaru yang menghadapi krisis energi yang parah karena pembangkit listrik negara tersebut kehabisan pasokan.
Outlet lokal melaporkan bahwa sebagian besar pembangkit listrik tenaga batu bara di India memiliki persediaan terbatas.
Baca Juga: Kemenag Minta PT UIN Merespon Lulusan Madrasah Aliyah
Kurangnya persediaan tersebut, terhitung dari tiga hari dimulai Senin, 4 Oktober 2021, karena India baru-baru ini mengurangi impor di tengah melonjaknya harga batu bara internasional.
India gagal memproduksi batu bara yang cukup karena hujan monsun lebat yang mempengaruhi produksi dan pertambangannya.
Perlu diketahui, India bukan satu-satunya negara yang mengalami kenaikan harga batu bara.
China juga mengalami hal serupa di mana pemadaman listrik skala besar terjadi di beberapa kota dan penjatahan listrik diberlakukan.
Para analisis menganggap bahwa krisis energi yang melanda dua negara tersebut bisa saja melanda Indonesia.
Namun sejauh ini, persediaan batu bara di Indonesia masih cukup tinggi. Meskipun begitu, para analis tidak berpikir bahwa Indonesia tidak akan mengalami krisis energi.
Baca Juga: Dianggap Bermasalah dan Berpotensi Membuat Krisis Ekonomi, Pelegalan Bitcoin di El Salvador Disorot
Menurut para analis, ketersediaan batu bara saat ini tidak bisa dijadikan tolok ukur karena faktanya jumlah batu bara di Indonesia juga terbatas. ***
