LINGKAR MADIUN – AstraZeneca, pembuat obat yang mengembangkan salah satu vaksin COVID-19 pertama, mendesak perizinan dari Food and Drug Administration untuk mengizinkan penggunaan darurat perawatan antibodi pertama untuk mencegah infeksi COVID-19.
AstraZeneca, yang berpusat di Anglo-Swedia mengatakan pada hari Selasa, 5 September 2021 metode pengobatan baru mereka.
Baca Juga: Kabar Gembira, Vaksin AstraZeneca dari Australia Tiba Lagi di Indonesia
Pengobatan baru AstraZeneca yang dikenal sebagai AZD7442, akan menjadi kombinasi antibodi kerja lama pertama yang menerima otorisasi darurat untuk pencegahan COVID-19.
Jika diizinkan, obat tersebut kemungkinan akan dipakai terbatas pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu yang tidak mendapatkan perlindungan yang memadai dari vaksinasi.
“Pertama dan terpenting kami ingin melindungi populasi rentan yang belum cukup dilindungi oleh vaksin,” kata Menelas Pangaloa, kepala penelitian dan pengembangan AstraZeneca.
“Tetapi pada akhirnya terserah pada otoritas kesehatan untuk menentukan siapa yang mereka pilih untuk diimunisasi,” tambah sumber tersebut.