Sebulan Setelah Bitcoin Dilegalkan, Masyarakat El Salvador Mulai Kehilangan Kepercayaan

- 11 Oktober 2021, 20:10 WIB
El Salvador mulai menemui masalah usai menjadikan Bitcoin sebagai mata uang resmi negara.
El Salvador mulai menemui masalah usai menjadikan Bitcoin sebagai mata uang resmi negara. /Aleksi Räisä/Unsplash.com

LINGKAR MADIUN - Satu bulan telah berlalu sejak El Salvador mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi negaranya.

Keputusan tersebut kini menyita banyak perhatian, karena ternyata El Salvador menemui banyak masalah dalam perkembangannya.

Selama satu bulan, El Salvador harus mengalami kesulitan teknis dan beberapa kesulitan lain lantaran ekonomi yang tidak terkontrol.

Baca Juga: 9 Tanda Rezeki Akan Datang Tanpa Dikejar, Bermimpi Memangku Rembulan Hingga Menggendong Bayi 

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Arirang, dijelaskan bahwa meskipun terkesan menemui banyak kendala, beberapa masyarakat El Salvador masih optimis dengan pelegalan Bitcoin.

Seperti yang dikatakan oleh Milagros Calbelra, seorang pelaku bisnis makanan yang menjual makanan ringan.

"Saya melihat Bitcoin sebagai peluang untuk bisnis saya, untuk meningkatkan penjualannya, dan untuk memberikan opsi kepada klien saya membeli dengan Bitcoin," kata Calbelra.

Baca Juga: Awas, Bahaya Hipertensi Intai Usia Produktif, Buat Otak Mengerut dan Demensia, Ubah Pola Makan Anda! 

Meskipun prospek penggunaan Bitcoin terkesan menguntungkan, ternyata masyarakat El Salvador kurang percaya diri dengan penggunaan mata uang tersebut.

"Banyak orang takut menggunakan mata uang ini," tambah Calbelra.

"Saya memberi tahu mereka untuk diri mereka sendiri. Saya pikir seiring waktu itu akan mendatangkan keuntungan, banyak manfaat," lanjutnya.

Baca Juga: Presiden Saling Bersitegang, China-Taiwan Akan Perang Demi Pertahankan Kedaulatan? 

Terlepas dari harapan tinggi tersebut, El Salvador saat ini terjebak dalam hiruk-pikuk teknis, seperti yang dijelaskan oleh Luis Memberno, Analis Ekonomi dari Central American University.

"Sistem Bitcoin memiliki masalah implementasi, tentu saja ada ketidakpercayaan terhadap Bitcoin," ucap Memberno.

"Pada akhirnya, di sini kita memiliki dolar dan ingin menggunakan dolar. Bitcoin tidak membawa sesuatu yang lebih baik daripada dolarisasi yang sudah ada," tambahnya.

Baca Juga: Inilah Efek yang Terjadi Saat Anda Campur Perasan Lemon ke dalam Kopi 

Presiden El Salvador Nayib Bukele mengatakan bahwa sekitar setengah dari populasi negaranya atau tiga juta orang telah mengunduh Chivo, aplikasi Bitcoin seluler.

Tetapi dompet digital Chivo inilah yang menjadi akar dari kesalahan teknis yang menyebabkan orang kehilangan uang selama transaksi.

Bukele mengatakan bahwa permintaan yang tinggi terhadap Bitcoin mungkin berada di balik masalah ini, karena sifat cryptocurrency yang sering bergejolak.

Baca Juga: Nekat Jual Dokumen Rahasia Negara, Insinyur Nuklir Angkatan Laut Diciduk FBI 

Sebuah survei dari Central American University menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang mata uang digital.

Sementara itu, 8 dari 10 orang yang disurvei merasa tidak yakin tentang penggunaannya.

Dalam jajak pendapat lain dari Salvadoran Foundation for Economic and Social Development, 93 persen dari 233 perusahaan menjawab bahwa mereka belum menerima pembayaran Bitcoin. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah