"Terlepas dari segalanya, terlepas dari vaksin dan booster, saya berada di tempat tidur selama 48 jam," kata Maor kepada The New York Times dalam sebuah wawancara telepon.
Baca Juga: Akibat 2 Kasus Varian Omicron di Sekolah Internasional, Jenewa Karantina Hampir 2000 Orang
Baca Juga: Bagi Lansia Jangan Bosan Makan Sayur Ini, Para Ahli Telah Uji, Libas Kolesterol dan Gagal Jantung
Tetapi ini masih gejala ringan dibandingkan dengan apa yang dialami beberapa orang dengan virus.
Sementara itu, Angelique Coetzee , seorang dokter Afrika Selatan dengan praktik swasta di Pretoria dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA), baru-baru ini mengatakan kepada The Telegraph bahwa dia telah melihat kasus Omicron yang menunjukkan gejala aneh namun ringan.
"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," kata Coetzee, mencatat bahwa sebagian besar pasien Omicron yang dirawatnya tiba "merasa sangat lelah" dengan kelelahan yang hebat.
Tetapi tidak ada pasien yang menderita kehilangan rasa atau penciuman, yang telah menjadi gejala COVID dengan varian sebelumnya.
Baca Juga: China sebagai Musuh Bersama, Ini 7 Agenda Negara Sekutu G7 yang Diduga Ingin Menguasai Dunia
Ahli jantung Israel juga menghadiri rapat staf besar, bekerja dengan banyak pasien, dibawa ke konferensi kardiologi, pergi ke resital piano, dan makan malam dengan anggota keluarga besar dalam tiga hari sebelum dia dinyatakan positif, menurut The New York Times.