Kapal Pukat Spanyol Tenggelam di Perairan Kanada Bagian Timur, 10 Nelayan Tewas dan 11 Belum Ditemukan

- 16 Februari 2022, 09:55 WIB
 Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan, Senin mengatakan bahwa sebuah kapal pukat ikan China dengan bobot 290 ton ditahan setelah dicurigai melakukan operasi ilegal di perairan Korea Utara.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan, Senin mengatakan bahwa sebuah kapal pukat ikan China dengan bobot 290 ton ditahan setelah dicurigai melakukan operasi ilegal di perairan Korea Utara. /UPI/U.S. Navy

Baca Juga: Keindahan Telaga Ini di Kota Magetan, Wajib Menjadi Referensi untuk Rekreasi Bersama Keluarga

Lima jam kemudian, kapal penangkap ikan Spanyol lainnya yang berada di daerah itu melihat dua rakit penyelamat, salah satunya membawa tiga orang yang selamat dan beberapa mayat, katanya.

Tim penyelamat kemudian menemukan empat mayat lainnya.

"Dalam satu, hanya ada tiga orang yang selamat dalam keadaan syok hipotermia karena suhu airnya sangat buruk, sangat rendah," kata Maica Larriba, perwakilan pemerintah pusat Spanyol di wilayah Galicia, kepada radio publik.

Dia mengatakan para penyintas telah diterbangkan ke tempat yang aman oleh helikopter penjaga pantai Kanada, dan penyelamat telah menemukan dua rakit penyelamat lainnya yang "benar-benar kosong" saat mencari yang ketiga.

Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kapal itu tenggelam.

Baca Juga: Sporting Lisbon vs Manchester City: Obrak-Abrik Tuan Rumah 0-5, City Selangkah Menuju 8 Besar Liga Champions

Baca Juga: Pernyataan 'Wayang Haram' Ustadz Khalid Basalamah Dilaporkan ke Bareskrim Polri, Sandy Tumiwa: Menghina Budaya

Tim penyelamat Kanada mengatakan mereka berharap lebih banyak orang yang selamat dapat diselamatkan meskipun dalam kondisi yang buruk.

"Fakta bahwa kami telah menemukan tiga orang yang selamat di rakit penyelamat memberi kami harapan bahwa orang lain bisa masuk ke pakaian penyelamat mereka, masuk ke rakit penyelamat dan turun dari kapal," Brian Owens dari JRCC mengatakan kepada AFP.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah