LINGKAR MADIUN- Pencarian masih berlangsung di lokasi jatuhnya pesawat yang membawa 132 orang di Provinsi Guangxi, China tersebut, namun sejauh ini petugas penyelamat belum menemukan satu pun yang selamat.
"Di tempat kejadian, puing-puing pesawat terdeteksi, tetapi sampai sekarang, tidak ada seorang pun di pesawat yang ditemukan," lapor CCTV pada pagi hari 22 Maret, lebih dari 18 jam setelah kejadian.
Pesawat, model Boeing 737-800, jatuh di dekat kota Wuzhou, provinsi Guangxi saat dalam perjalanan dari Kunming, sebuah kota di provinsi Yunnan barat daya ke Guangzhou di pantai timur pada 21 Januari.
Dampaknya menghasilkan api yang sangat besar sehingga dapat dilihat pada citra satelit NASA.
Data penerbangan menunjukkan bahwa pesawat berusia sekitar tujuh tahun itu terbang di ketinggian hampir 9.000 meter ketika tiba-tiba menyelam lebih dari 6.000 meter hanya dalam waktu satu menit.
Lebih dari dua menit kemudian, data menunjukkan pesawat berada di ketinggian lebih dari 2.700 meter. Selama 20 detik berikutnya, ketinggian akhir yang tercatat hampir 1.000 m.
Pesawat kehilangan kontak dengan sistem pengawasan di lokasi barat daya kota Wuzhou pada pukul 14:21.
Pada saat kecelakaan, pesawat itu membawa 132 orang, termasuk 123 penumpang dan sembilan awak, menurut regulator penerbangan sipil.