Muslim Ukraina Kesulitan Menjalani Ramadhan, Sebab Rusia Jatuhkan Bom di Berbagai Wilayah

- 1 April 2022, 19:45 WIB
Salah satu ranpur Rusia yang diklaim Ukraina direbut di wilayah Kherson
Salah satu ranpur Rusia yang diklaim Ukraina direbut di wilayah Kherson /Facebook Угруповання військ "Південь" / Grouping of troops "South"

LINGKAR MADIUN - Muslim di Ukraina menghadapi Ramadhan yang sulit tahun ini, karena perang Rusia di negara itu terus berkecamuk, namun banyak yang berencana menggunakan musim amal untuk mengumpulkan uang guna mendukung mereka yang membutuhkan.

“Kami harus menyesuaikan semuanya,” kata Niyara Nimatova, seorang Tatar Krimea dan ketua Liga Muslim Ukraina.

Pada hari pertama bulan puasa, kemungkinan pada hari Sabtu, dia berencana untuk menyiapkan makan malam berbuka puasa dengan sekelompok keluarga pengungsi yang tinggal bersamanya di pusat Islam di Chernivtsi.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat, Kemenag RI: Penetapan 1 Ramadhan 2022 Jatuh pada Minggu, 3 April 2022

“Banyak Muslim pergi ke luar negeri dan mereka yang masih di Ukraina membutuhkan dukungan,” kata Nimatova melalui telepon dari kota Ukraina barat tempat dia dipindahkan dari provinsi tenggara Zaporizhzhia, yang sebagiannya berada di bawah kendali Rusia.

Lima minggu setelah Rusia menginvasi Ukraina, lebih dari 10 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, termasuk sekitar empat juta orang yang melarikan diri ke luar negeri, menurut PBB.

Muslim membentuk sekitar satu persen dari populasi Ukraina, negara mayoritas Kristen Ortodoks Ukraina berdasarkan agama.

Baca Juga: Miliarder Roman Abramovich Alami Buta Sementara Usai Keracunan Saat Negosisasi Krisis Ukraina

Sebelum perang, Ukraina adalah rumah bagi lebih dari 20.000 warga negara Turki, serta sejumlah orang Turki, terutama Tatar Krimea.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x