Dalam pertemuan tersebut juga, delegasi Inggris, Amerika dan Kanada berjalan bersama, ketika giliran Rusia untuk berbicara.
Sebelumnya, G20 mengutuk peluncuran "operasi militer" Rusia ke Ukraina, meningkatkan ketegangan geopolitik, menyebabkan riak dalam ekonomi global dan memicu krisis kemanusiaan.
Beberapa anggota G20 telah menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari KTT para pemimpin, tetapi Indonesia menolak, dengan mengatakan terlalu dini untuk memutuskan.
Rizal Sukma, seorang analis politik di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, mengatakan undangan Indonesia mencerminkan niat negara untuk mencoba memastikan partisipasi semua anggota G20 dalam pertemuan itu.
KTT di Bali pada saat yang sama menciptakan peluang bagi Rusia dan Ukraina untuk menemukan cara mencapai perdamaian.***