“Outlet media ini menggunakan ujaran kebencian yang manipulatif dan terselubung untuk mempengaruhi keyakinan penonton. Ini dilakukan untuk menghindari tanggung jawab hukum, yang disediakan oleh undang-undang di banyak negara Eropa," kata ahli psikolinguistik Dr. Julia Krylova-Grek.
“Ada kemungkinan untuk membuktikan dan memperkuat keberadaan manipulasi psikolinguistik berkat analisis psikolinguistik teks media. Secara khusus, manipulasi adalah pelanggaran sebab-akibat, logika peliputan peristiwa, penggantian konsep dalam materi,” katanya. ditambahkan.
Para peneliti menyimpulkan dengan mengatakan bahwa invasi Rusia skala penuh dan peristiwa tragis yang saat ini terjadi di Ukraina membuktikan efektivitas pengaruh dan metode media Rusia.***