Dua Serangan Mematikan, Presiden Prancis Macron Berjanji Tindak Ekstrimis Islam dan Menutup Masjid

- 29 Oktober 2020, 19:28 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron /Instagram

LINGKAR MADIUN –  Selama dua minggu ini, terjadi dua kali penyerangan mematikan di Prancis. Terbaru Seorang pria bersenjatakan pisau telah membunuh tiga orang, dua wanita dan seorang pria, dalam serangan yang terjadi di sebuah Gereja, di kota Nice, Prancis.

Pembunuhan itu terjadi pada pukul 09.00 pagi waktu setempat, pada Kamis, 29 Oktober 2020. Sebelumnya, dua pekan lalu seorang guru sejarah, Samuel Paty, 47, dipenggal di luar sekolah,setelah memperlihatkan karikatur di dalam kelasnya, salah satu karikatur itu adalah  nabi Muhammad.

Baca Juga: Pria Bersenjata Pisau Menyerang Gereja Prancis , Menewaskan Tiga Orang, Satu Korban Dipenggal

Baca Juga: Beredar Foto Rose BLACKPINK dan Chanyeol EXO Berkencan, Simak Fakta Sebenarnya

Aksi teror yang terus berluang di Prancis itu, mendorong presiden Prancis, Emmanuel Macron, berjanji untuk menindak ekstremisme Islam, termasuk menutup masjid dan organisasi yang dituduh mengobarkan radikalisme dan kekerasan.

Sementara itu, melansir The Guardian,  salah satu di antara tiga korban penyerangan pada Kamis itu, telah dipenggal dengan cara yang sadis.

Baca Juga: [UPDATE] Virus Corona 29 Oktober 2020, Kasus Positif di Indonesia Tembus 400 Ribu Orang

Berdasarkan keterangan polisi setempat, pemandangan itu tampak mengerikan. Namun pelaku penyerangan itu berhasil dilumpuhkan  ditembak di bahu oleh polisi dan dibawa ke rumah sakit.

Walikota Nice, Christian Estrosi, mengatakan pelaku pembunuhan itu  mengucapkan kalimat "Allahu Akbar" beberapa kali saat dia ditangkap dan diborgol oleh polisi.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x