"Seluruh bangsa ini berdiri di sisi mereka dan akan terus berdiri agar agama dapat terus dipraktikkan secara bebas di negara kita, karena negara kita adalah itu, ini ada nilai-nilai kita. Orang-orang bisa beriman atau tidak beriman, tapi setiap agama bisa dijalankan. Jadi hari ini seluruh bangsa ini berdiri dengan sesama warga penganut Katolik," ucapnya.
Baca Juga: Akibat Boikot Produk Prancis, Saham Prancis Mengalami Kerugian
Tak hanya itu, Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan menyerah pada teror.
"Jika kita diserang sekali lagi, itu karena nilai-nilai kita, karena rasa kebebasan kita, karena kemungkinan ini, di tanah kita, untuk berkeyakinan secara bebas dan tidak menyerah pada pikiran teror apapun," tutur Macron saat mengunjungi lokasi penusukan di Nice.
Baca Juga: Monstera Variegata, Janda Bolong Unik dan Langka yang Dibanderol Ratusan Juta
"Saya mengatakannya sekali lagi dengan sangat jelas hari ini, kita tidak akan menyerah," tegasnya.
Diketahui, kini level siaga keamanan di Prancis dinaikkan ke level 'darurat'. Menurut situs web pemerintah Prancis, level 'darurat' berarti 'tingkat kewaspadaan maksimum' yang diperlukan jika ada ancaman yang akan datang atau segera setelah serangan.
Baca Juga: Pasca Gempa Turki, Begini Langkah Erdogan, Simak Ulasannya Berikut Ini
Melansir The Indian Expres, sebelumnya Macron telah mengumumkan RUU kontroversial "anti-separatisme" yang bertujuan untuk menindak radikalisme Islam.
RUU tersebut akan diperkenalkan di Parlemen pada bulan Desember. Dalam RRU tersebut terdapat pula aturan reformasi pendidikan untuk memastikan anak-anak Muslim tidak putus sekolah. Serta kontrol lebih ketat terhadap masjid dan penceramah.***