Upaya Klarifikasi Presiden Perancis Marcon: Gerakan Ekstremis Jadi Ancaman, Khususnya Umat Muslim

- 1 November 2020, 12:59 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.*
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.* /France24.com

Lingkar Madiun- Klarifikasi datang dari Presiden Perancis Macron  dalam sebuah wawancara eksklusif, Marcon mengaku  jika ia memahami sentimen umat Islam terkait kartun Nabi Muhammad, ia juga menjelaskan jika Islam radikal yang dia coba lawan adalah yang menjadi ancaman bagi semua orang, khususnya umat Muslim .

Sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari Al Jazeera, dalam sebuah wawancara eksklusif tersebut, kemunculan kartun tersebut membuat ketegangan antara pemerintah Perancis dan negara Muslim yang dianggap hujatan bagi umat Islam. 

“Saya memahami sentimen yang diungkapkan dan saya menghormati mereka. Tapi Anda harus memahami peran saya sekarang, untuk melakukan dua hal: mempromosikan ketenangan dan juga melindungi hak-hak ini, Saya akan selalu membela di negara saya kebebasan untuk berbicara, menulis, berpikir, menggambar "kata Macron. 

Macron juga mengecam apa yang dia gambarkan sebagai "distorsi" dari para pemimpin politik, dengan mengatakan bahwa orang sering dituntun untuk percaya bahwa karikatur itu adalah ciptaan negara Prancis. 

Baca Juga: Megawati Kritik Milenial, Rocky Gerung: Beri Satu 'Bintang Emon' akan Aku Guncang Seisi Kabinet!

Baca Juga: Emmanuel Macron: Saya Melindungi Kebebasan di Negara Ini, Karikatur Itu Bukan Proyek Pemerintah

"Saya pikir reaksi itu muncul sebagai akibat dari kebohongan dan distorsi kata-kata saya karena orang-orang mengerti bahwa saya mendukung kartun ini," kata presiden Marcon  dalam wawancara. 

“Karikatur itu bukan proyek pemerintah, tapi muncul dari surat kabar bebas dan independen yang tidak berafiliasi dengan pemerintah,” tambahnya. 

Macron mengacu pada penerbitan ulang karikatur oleh majalah Charlie Hebdo baru-baru ini adalah untuk menandai pembukaan persidangan atas serangan mematikan terhadap stafnya pada tahun 2015 ketika kartun publikasi yang berbasis di Paris dikutip sebagai alasan penyerangan tersebut. 

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x