Upaya Klarifikasi Presiden Perancis Marcon: Gerakan Ekstremis Jadi Ancaman, Khususnya Umat Muslim

- 1 November 2020, 12:59 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.*
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.* /France24.com

Baca Juga: Sinopsis Seru Start-Up Episode 5, Samsan Tech Berhasil Masuk Sand Box

Baca Juga: Jelang Pemilihan Presiden AS, Obama Dukung Joe Biden dan Kritik Kinerja Trump

Presiden telah membela "hak untuk menghujat" di bawah hak kebebasan berbicara pada saat republikasi pada bulan September, beberapa minggu sebelum ia mendapat reaksi keras dari para aktivis Muslim pada tanggal 2 Oktober ketika ia mengklaim dalam pidatonya bahwa Islam "dalam krisis global" dan diumumkan rencananya "untuk mereformasi Islam" agar lebih sesuai dengan nilai-nilai republik negaranya. 

Pendirian Marcon untuk tetap membela kebebasan dalam berkspresi tersebut dilatar belakangi oleh beberapa kejadian kriminal sebelumnya seperti tragedi pemenggalan seorang  guru Perancis pada 16 Oktober lalu yang menunjukkan karikatur kepada murid-muridnya di kelas selama diskusi tentang kebebasan berbicara. 

Sementara Muslim di Prancis mengutuk pembunuhan guru tersebut, mereka juga mengungkapkan kekhawatiran akan hukuman kolektif di tengah tindakan keras pemerintah yang menargetkan organisasi Islam dan serangan oleh kelompok main hakim sendiri di masjid. 

Baca Juga: The Penthouse, Drama Korea Baru Bertema Ambisi Besar Keluarga Konglomerat, Berikut Sinopsisnya

Baca Juga: Dikecam Umat Islam Dunia, Presiden Prancis Macron Membela Diri

Nabi sangat dihormati oleh umat Islam dan segala jenis penggambaran visual dilarang dalam Islam. Karikatur yang dimaksud dipandang oleh mereka sebagai ofensif dan Islamofobia karena dianggap mengaitkan Islam dengan terorisme. 

“Saat ini di dunia ada orang yang mendistorsi Islam dan atas nama agama ini yang mereka klaim untuk dibela, mereka membunuh, mereka membantai ... hari ini ada kekerasan yang dipraktikkan oleh beberapa gerakan ekstremis dan individu atas nama Islam,” kata Macron. . 

“Tentu ini menjadi masalah bagi Islam karena umat Islam adalah korban pertama,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x