Ditanya apakah penembakan itu dimotivasi oleh ekstremisme Islam atau oleh anti-semitisme, Ruf berkata: “Jelas bahwa ini adalah orang yang radikal, dan jauh lebih dari itu, kami tidak dapat mengatakan apa-apa karena kami masih menyelidiki.”
Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, mengonfirmasi bahwa pihak berwenang mengidintifikasi penembakan itu sebagai serangan teroris dan mengatakan pria bersenjata itu adalah simpatisan ISIS.
Baca Juga: Bunga Hydrangea si Cantik Memancarkan Suasana Kehidupan yang indah
"Kami telah mengalami serangan dari seorang teroris Islam," katanya pada konferensi pers Selasa pagi.
"Austria adalah negara demokrasi, dibentuk oleh kebebasan berbicara, toleransi dalam hidup bersama," kata Nehammer. “Serangan kemarin adalah serangan dari nilai-nilai ini dan upaya yang tidak memadai untuk memecah belah kami. Kami tidak akan berdiri untuk ini. Akan ada konsekuensinya. "
Seorang saksi mata mengatakan seorang pria bersenjata mulai menembak secara acak ke sekelompok orang yang duduk di meja.
Baca Juga: Film Dokumenter Putri Diana Segera Rilis , Mengenang 25 Tahun Kematian Putri Diana
“Mereka menembak setidaknya 100 peluru di luar gedung kami,” kata Rabi Schlomo Hofmeister.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia melihat, dari jendelanya di atas sinagog utama Wina, setidaknya satu orang menembaki orang-orang yang duduk di luar di jalan.
“Semua bar ini memiliki meja di luar. Malam ini malam terakhir sebelum lockdown, ”ujarnya. “Mulai tengah malam, semua bar dan restoran akan tutup di Austria untuk bulan depan, dan banyak orang mungkin ingin menggunakan malam ini untuk bisa keluar.”
Baca Juga: Mengenal si Primadona, Adenium Hibrida Mulai dari Star of Hope Hingga Thai Soco