Lingkar Madiun- Penghitungan suara Pemilihan Umum Presiden AS masib belum bisa menentukan siapa pemenangnya. Banyak masyarakat yang penasaran siapa yang akan memimpin AS dalam periode empat tahun mendatang.
Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng berharap pemerintahan Amerika Serikat (AS) periode empat tahun mendatang bisa menormalkan hubungan bilateral China-AS dengan semangat menghindari konflik dan konfrontasi serta menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.
Le Yucheng mengungkapkan, dalam hubungan bilateral China dan AS memiliki beberapa perbedaan. Namun, keduanya juga memiliki kepentingan yang sama dan bidang cakupan kerja sama yang sangat luas. Sehingga Le Yucheng sangat berharap China bisa mesra dengan AS lagi.
Baca Juga: Heboh 'Skenario Kiamat' Pasca Pilpres AS yang Ditakuti Warga Amerika, Berikut Faktanya
Baca Juga: Twitter Labeli Cuitan Trump Menyesatkan, Tuduhan Adanya ‘Pencurian’ Suara di Pilpes AS
Dalam memelihara jalinan hubungan bilateral kedua negara, Li Yucheng merasa perlu menyampaikan harapannya agar siapapun yang menjalankan pemerintahan AS mendatang akan memegang prinsip-prinsip saling menghormati, saling menguntungkan, mengelola perbedaan dan membawa kemitraan menuju arah yang benar.
SCO sebagai aliansi keamanan resmi dibentuk pada 2001 dan beranggotakan 10 negara, diantaranya China, India, Iran, Pakistan, Tajikistan, Kirgyzstan, Uzbekistan, Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia.
Dalam 20 tahun terakhir, para pemimpin negara-negara anggota SCO berhasil meredakan ketegangan perbatasan yang historis, membangun mekanisme kerja sama, memajukan diskursus umum tentang kejahatan terorisme, separatisme, dan ekstremisme.
Baca Juga: Usai Pemilu AS, Indonesia Akan Diperebutkan Tiga Negara Ini