Pertemuan itu menghasilan bahwa Pemerintah Republik Indonesia menyetujui Red Drive Proposal (proposal pembasmian kumpulan merah) atau komunis.
Dengan bantuan Arturo Campbell, Soekanto berangkat ke Amerika Serikat guna menerima bantuan sebagai wakil Kepolisian RI.
Campbell yang menyandang gelar resmi Atase Konsuler pada Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jakarta, sebenarnya adalah bagian Central Intelligence Agency (CIA), badan intelijen Amerika Serikat.
Selain itu, ada isu bahwa Soemarsoso, tokoh Pesindo, telah mengumumkan terbentuknya Pemerintah Front Nasional untuk Karesidenan Madiun pada 18 September 1948.
Tapi, Soemarsono kemudian membantah tuduhan tersebut yang mengumumkan terbentuknya Front Nasional Kawasan (FND) dan telah terjadi pemberontakan PKI.
Dia menyebut bahwa FND diwujudkan sebagai perlawanan terhadap ancaman dari pemerintah pusat.
Baca Juga: Waduh, Indigo Ramal 3 Artis Ini Bakal Cerai di Tahun 2022! Ciri dan Penyebabnya Sangat Jelas
Pada 19 September 1948, Presiden Soekarno berorasi di radio. Dia menyerukan rakyat Indonesia untuk memilih Soekarno-Hatta atau Muso.
Hal ini ditandai bahwa bangsa Indonesia telah terpecah menjadi dua: Demokrasi atau Komunis.