Sejarah Pemberontakan PKI Madiun, Konflik Mencekam hingga Aksi Heroik TNI Rebut Madiun dari Tangan Komunis

- 30 September 2021, 10:19 WIB
Monumen Kresek, monumen bersejarah yang merupakan peninggalan dan sebagai saksi atas Peristiwa Madiun. Monumen ini mengingatkan sejarah tentang keganasan PKI pada tahun 1948 di Madiun.
Monumen Kresek, monumen bersejarah yang merupakan peninggalan dan sebagai saksi atas Peristiwa Madiun. Monumen ini mengingatkan sejarah tentang keganasan PKI pada tahun 1948 di Madiun. /Dinas Pariwisata Madiun

Pertemuan itu menghasilan bahwa Pemerintah Republik Indonesia menyetujui Red Drive Proposal (proposal pembasmian kumpulan merah) atau komunis.

Dengan bantuan Arturo Campbell, Soekanto berangkat ke Amerika Serikat guna menerima bantuan sebagai wakil Kepolisian RI.

Campbell yang menyandang gelar resmi Atase Konsuler pada Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jakarta, sebenarnya adalah bagian Central Intelligence Agency (CIA), badan intelijen Amerika Serikat.

Baca Juga: Bikin Kaget, Ramal Masa Depan Revi Mariska! Indigo Justru Sebut Bakal Berjodoh dengan Salah Satu Fans Leslar?

Selain itu, ada isu bahwa Soemarsoso, tokoh Pesindo, telah mengumumkan terbentuknya Pemerintah Front Nasional untuk Karesidenan Madiun pada 18 September 1948.

Tapi, Soemarsono kemudian membantah tuduhan tersebut yang mengumumkan terbentuknya Front Nasional Kawasan (FND) dan telah terjadi pemberontakan PKI.

Dia menyebut bahwa FND diwujudkan sebagai perlawanan terhadap ancaman dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Waduh, Indigo Ramal 3 Artis Ini Bakal Cerai di Tahun 2022! Ciri dan Penyebabnya Sangat Jelas

Pada 19 September 1948, Presiden Soekarno berorasi di radio. Dia menyerukan rakyat Indonesia untuk memilih Soekarno-Hatta atau Muso.

Hal ini ditandai bahwa bangsa Indonesia telah terpecah menjadi dua: Demokrasi atau Komunis.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: p2k.unkris.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x