Network
LINGKAR MADIUN – 3 Mei 2019 lalu Zulkifli Adnan Singkah (ZAS) yang merupakan Walikota Dumai, Riau nonaktif telah ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi dan dugaan suap terkait dengan pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) kota Dumai dalam APBN-P tahun 2017 dan APBN 2018.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menjelaskan bahwasannya pada Jum’at, 11 Desember 2020 Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil lima orang saksi intuk ZAS terkait pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAS) kota Dumai dalam APBN tahun 2017 dan 2018.
"Yang dipanggil kelimanya merupakan Kasubdit DAK Fisik II Direktorat Dana Perimbangan Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Yuddi Saptpranowo) Direktur dana Transfer Khusus Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Putut Hari Satyaka),"tutur Ali Fikri sebagaimana dikutip Tim Lingkar Madiun dari ANTARA
Baca Juga: Unggul versi Hitung Cepat Pilkada Banyuwangi, Ipuk Minta Doa dan Nasihat ke Para Ulama
Baca Juga: Bertabur Bintang, Shopee Tampilkan Stray Kids dan GOT7 Live Di TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale!
"Selanjutnya ada kepala biro perencanaan Setjen Kemeterian kesehatan (Bayu Teja Muliawan), wiraswasta (John Simbolon) dan karyawan swasta (Ricky Iskandar)," imbuhnya
Terkait dengan pengurusan DAK Kota Dumai Zulkifli diduga memberi uang sebesar Rp 550 juta kepada Yaya Purnomo yang merupakan mantan Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman Direktorat Evaluasi Pengelolaan Informasi Keuangan Daerah pada Direktorat Jendral Pertimbangan Keuangan Kemenkeu.
Diketahui Zulkifli tersandung dua perkara, selain soal pengurusan DAK APBN 2017 dan 2018, ia juga tersandung kasus gratifikasi.Pasalnya ia diduga menerima uang Rp. 50 juta dan fasilitas kamar hotel di Jakarta.***
