"Peristiwa itu terjadi ketika Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dimana saat itu istri Kadiv Propam sedang istirahat,” katanya.
“Kemudian Brigadir J melakukan tindakan pelecehan dan juga menodongkan senjata pistol ke kepala istri kadiv propam," tuturnya melanjutkan.
Brigadir J menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam. Sontak istri Kadiv Propam berteriak hingga memancing Bharada E menghampiri sumber suara teriakan itu.
Baca Juga: Kasus Subang, Perkembangan Penyidikan Pembunuhan Tuti dan Amel, Yosef Angkat Bicara
Usai Bharada E memergokinya, Brigadir J justru hal itu membuat Brigadir J jadi panik.
"Mendengar teriakan dari Ibu, maka Bharada E yang saat itu, berada di lantai atas. Menghampiri dari atas tangga yang jaraknya dari Brigadir J itu sekitar 10 Meter,” ungkapnya.
“Saat Bharada E bertanya ada apa, namun direspon dengan tembakan yang dilakukan brigadir J," sambungnya.
Usai terkejut menerima tembakan timah panas yang meleset, keduanya melancarkan aksi saling tembak yang berakhir dengan Brigadir J yang tewas di TKP.
Baca Juga: Kenali Pulau Rubiah, Pulau Indah yang Pernah Jadi Pusat Karantina Pertama Jemaah Haji Indonesia
"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi dan alat bukti, ada 7 proyektil yang dikeluarkan oleh Brigadir J dan 5 proyektil yang dikeluarkan dari Bharada E," pungkasnya.