Ketupat, Warisan Sunan Kalijaga Untuk Menyebarkan Islam, Bagaimana Sejarahnya?

- 13 Mei 2021, 04:38 WIB
Ilustrasi ketupat lebaran
Ilustrasi ketupat lebaran /freepik.com

Saat itu, budaya Kejawen telah menjadi sistem kepercayaan yang sangat melekat pada masayarakat Jawa di sekitar Kerajaan Demak, sehingga sangat sulit untuk mengajak masyarakat tersebut untuk memeluk Islam.

Karena ingin menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut, Sunan Kalijaga pun menggunakan ketupat sebagai media dakwah.

Baca Juga: Cek Fakta: Anti Karbohidrat Membuat Tubuh Sehat, Benarkah?

Bukan itu saja, Sunan Kalijaga juga memperkenalkan dua istilah yang berkaitan dengan ketupat Lebaran, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.

Bakda Lebaran adalah merupakan perayaan Hari Raya Idul Fitri di mana masyarakat bisa melaksanakan Salat Id dan mengunjungi tetangga dan kerabat untuk silaturahmi. 

Baca Juga: Teh Hijau Tak Hanya Bantu Hilangkan Lemak, Simak Manfaat Lainnya dari Minuman Berkhasiat Ini

Sementara itu, Bakda Kupat biasanya diisi dengan membuat kupat (ketupat) yang nantinya akan diberikan kepada tetangga dan kerabat sebagai simbol kebersamaan. Tradisi ini dilaksanakan 7 hari setelah Bakda Lebaran.

Semenjak ketupat dikenalkan dengan pendekatan budaya tersebut, masyarakat Tanah Jawa bisa menerima dan memeluk agama Islam yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga.***

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah