LingkarMadiun.com - Masakan Jawa indentik dengan rasanya yang manis. Saking manisnya, Jawa disebut sebagai cerminan orang yang manis atau sopan.
Dalam seri buku Tempo yang berjudul Antropologi Kuliner Nusantara: Ekonomi,Politik dan sejarah di Belakang Bumbu Makanan Nusantara.
Sudah dijelaskan bahwa rasa manis dalam kuliner Jawa bisa dikaitkan dengan banyaknya suplai gula di Jawa pada masa Kolonialisme.
Baca Juga: Ekspresi Sidang Perdana Masih Menjadi Sorotan, Ferdy Sambo Pasrah dan Terima Konsekuensi
Alasannya pada saat itu Hindia Belanda terdapat memiliki stok dan suplai gula Jawa paling banyak.
Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @gnfi dalam buku Semerbak Bunga di Bandung Raya Karya Haryoto Kunto.
Berawal saat Belanda melakukan sistem tanam paksa. Para petani diwajIbkan menanam komoditas ekspor bernilai jual tinggi seperti tebu, kopi dan teh.
Kedua hal tersebut berawal dari tahun 1830 ketika Belanda menjajah Indonesia. Tercatat di Jawa Tengah dan Jawa Timur petani dipaksa menanam tebu.