LINGKAR MADIUN - Para ahli memperingatkan untuk segera membuang ini ketika sudah dipakai dan jangan sampai dipakai berulang kali.
Lantas, apa alasannya? Simak penjelasannya disini
Banyak orang di seluruh dunia menggunakan loofah karena membantu kulit menjadi lembut. Puff digantung di pancuran di kail atau keran, menunggu untuk digunakan
Baca Juga: Pemprov Jatim Akan Berikan Santunan Kematian Pada Keluarga Korban Meninggal Akibat Covid-19
Selain itu, mereka meningkatkan sirkulasi saat kulit digosok dan sel kulit mati terkelupas.
Inilah mengapa Anda harus segera berhenti menggunakan loofah. Menurut dokter kulit, Anda harus segera membuang isapan Anda ke tempat sampah.
Baca Juga: 3 Ciri-ciri Tubuh Sudah Tertumpuk oleh Racun, Nomor 3 Sering Dialami
J. Matthew Knight dari Knight Dermatology Institute mengatakan bahwa setelah Anda menggunakan puff untuk pengelupasan kulit, sel-sel kulit mati terperangkap di lapisan puff.
Begitu Anda meninggalkan loofah di kamar mandi setelah digunakan, kelembapan yang tersisa di air hangat menyebabkan bakteri membusuk di dalam lapisan poofah loofah, yang menyebabkan tumbuhnya jamur dan ragi.
Dan ini bisa menjadi tempat berkembang biak yang besar tumbuh hanya dalam hitungan jam.
Selain itu, menggunakan warna-warna kotor setelah Anda mencukur dapat menyebabkan infeksi karena bakteri masuk ke dalam luka, menyebabkan masalah kulit yang terlihat dan terasa tidak enak
Jika Anda tidak ingin berpisah dengannya, sebaiknya Anda membilasnya setelah Anda menggunakannya pada kulit Anda dan mengeluarkannya dari kamar mandi agar bisa mengering.
Gantilah puff dengan yang baru setiap beberapa bulan untuk memastikan tidak ada yang bersembunyi di dalamnya.
Cium baunya dan jika tidak enak, Anda harus menyingkirkannya. Mungkin berasal dari bakteri. Atau, Anda bisa mendapatkan yang baru.***