LINGKAR MADIUN – Begadang adalah kebiasaan yang terkenal tidak baik untuk tubuh. Tapi kita terkadang masih melakukannya, seperti untuk belajar, mengerjakan tugas, dan menonton serial favorit.
Lalu bagaimana jika seseorang membiasakan dirinya untuk begadang demi kesenangan tanpa tujuan?
Baca Juga: Tunggu ‘Hometown Cha-Cha-Cha’ Tayang, Tonton 10 Drama Kim Seun Ho Berikut Ini
Dilansir Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Science Alert, seorang ahli saraf Italia mengamati dampak potensial pada kesehatan kita yang ditimbulkan dari kebiasaan begadang.
Hasilnya, begadang membawa dampak lebih buruk dari yang selama ini kita tahu.
Para peneliti telah menemukan bahwa kebiasaan begadang akan menyebabkan otak melakukan pembersihan sejumlah besar neuron dan hubungan sinaptik.
Dengan kata lain, otak akan memakan dirinya sendiri melalui mekanisme khusus. Sayangnya, jika hal ini sudah terjadi, membiasakan tidur kembali tidak akan mengubah keadaan.
Michele Bellesi dari Marche Polytechnic University di Italia memeriksa respons otak mamalia terhadap kebiasaan begadang.
Seperti sel-sel lain, sel saraf di otak Anda terus-menerus akan‘diperbaiki‘ oleh dua jenis sel glial yang berbeda yaitu sel pendukung saraf yang sering disebut perekat sistem saraf.
Sel-sel mikroglia yang disebut astrosit bertanggung jawab untuk membersihkan sel-sel tua dan usang melalui prosesyang disebut fagositosis, yang berarti ‘melahap‘ dalam bahasa Yunani.
Baca Juga: Tim Pelatih Timnas Indonesia Tersisa Shin Tae-yong, Ada Apa? Simak Begini Penjelasannya
Tugas astrosit adalah memangkas sinapsis (hubungan sel antar saraf) yang tidak diperlukan otak.
Proses pembersihan ini terjadi ketika kita tidur untuk menghilangkan beban neurologis pada hari itu. Tapi sayangnya, hal itu tidak akan terjadi jika kita begadang.
Baca Juga: Hanya Butuh 1 Sendok Saja! Hipertensi, Kolesterol, Sesak Nafas Sembuh Seketika Pakai Herbal Ini
Saat begadang, maka koordinasi sel saraf di otak Anda menjadi sangat kacau dalam mengatur koneksi antar sinopsisnya.
Sel saraf yang masih sehat pun kehilangan fungsinya. Hal ini memberikan sinyal molekul yang salah pada sel mikroglia atrosit.
Baca Juga: Hanya Butuh 1 Sendok Saja! Hipertensi, Kolesterol, Sesak Nafas Sembuh Seketika Pakai Herbal Ini
Sel mikroglia atrosit yang tadinya diwajibkan untuk membersihkan sel-sel saraf yang tidak digunakan pun menjadi kebingungan.
Karena koordinasi molekul dalam otak yang kacau, atrosit kehilangan kemampuan untuk mengenali sel yang harusnya dia bersihkan.
Celakanya, atrosit akan membersihkan atau mematikan semuasel-sel saraf di dekatnya, walaupun beberapa di antaranya ada sel saraf yang masih sehat yang dibutuhkan otak.
Ini adalah proses yang dikenal sebagai fagositosis astrositik, atau lebih mirip dengan mekanisme bunuh diri otak secara perlahan.
Baca Juga: Tim Pelatih Timnas Indonesia Tersisa Shin Tae-yong, Ada Apa? Simak Begini Penjelasannya
Sayangnya, mekanisme ini adalah mekanisme permanen yang tidak akan pulih walaupun kita kembali pada jadwal tidur yang normal.
Fagositosis astrosistik ini hanya bisa ditangani dengan bantuan medis dengan jangka waktu yang bertahan dan lumayan panjang, tergantung pada tingkat keparahan.***