Jangan Pernah Kombinasi Kedua Makanan Ini, Resikonya Bahaya Dapat Menghasilkan Racun dan Membunuh Anda

2 Oktober 2021, 19:30 WIB
Jangan Pernah Kombinasi Kedua Makanan Ini, Resikonya Bahaya Dapat Menghasilkan Racun dan Membunuh Anda /Pexels

LINGKAR MADIUN - Sesuai aturan alam, makanan tertentu tidak cocok dengan makanan tertentu lainnya. Oleh karena itu beberapa kombinasi makanan berpotensi membahayakan sistem pencernaan Anda pada khususnya dan aspek tertentu dari kesehatan Anda secara umum. Ketahui apa yang tidak boleh digabungkan saat merencanakan diet Anda.

1. Lemon dengan susu

Susu sulit dicerna. Ketika lemon ditambahkan ke dalam susu, kita tahu bahwa itu menggumpal. Dimakan bersama, keduanya bisa bercampur di perut berubah menjadi asam dan akhirnya menjadi makanan beracun. Keasaman dan jantung terbakar mungkin terjadi.

2. Lemon dan obat batuk

Jeruk nipis dan jeruk dapat memblokir enzim yang diperlukan untuk memecah statin dan penekan batuk seperti dekstrometorfan. Jika tidak dipecah, obat dapat menumpuk di aliran darah sehingga mengakibatkan beberapa efek samping.

Baca Juga: Simak! Inilah Jajaran Startup Unicorn Asal Singapura yang Laris Manis di Indonesia

Baca Juga: Kamu Introvert? Ini Tips Menjalin Pertemanan Baru , Salah Satunya Pahami Alasan Berteman

3. Mint dan minuman soda

Peppermint bila diminum sebelum atau sesudah minuman soda bisa menghasilkan racun makanan yang bahkan bisa berakibat fatal. Anehnya, jika digabungkan dalam proporsi yang tepat, mereka dapat membentuk sianida yang merupakan racun paling mematikan.

4. Makanan susu dan antibiotik

Kalsium, zat besi dan mineral lain dalam produk susu dapat mengikat antibiotik seperti Cipro. Akibatnya, antibiotik tidak dapat sepenuhnya diserap dan oleh karena itu tidak dapat secara efektif melawan infeksi.

5. Daging dan antidepresan

Daging yang mengandung asam amino tyramine ketika dikonsumsi bersama dengan obat-obatan yang termasuk dalam kelompok yang disebut inhibitor monoamine oksidase dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba yang terkadang berakibat fatal.

Baca Juga: Maskapai Penerbangan Ini Pilih Pecat Hampir 600 Karyawannya Karena Tidak Mau Divaksin COVID-19

Baca Juga: Ganda Campuran Praveen dan Melati Kalah, Tim Indonesia Gagal Melaju ke Semi Final Piala Sudirman 2021

7. Buah-buahan dan makanan kaya pati

Makanan dicerna dengan sangat mudah, tetapi makanan bertepung seperti nasi dan kentang membutuhkan waktu lama untuk dipecah.

Jika buah dimakan dengan makanan bertepung, mereka tinggal di perut untuk waktu yang lama dan difermentasi.

8. Cokelat dan Ritalin

Selain kafein, ada juga stimulan yang disebut theobromine dalam cokelat. Oleh karena itu, cokelat tidak dapat dipecah oleh hewan peliharaan dan oleh karena itu cokelat berbahaya bagi anjing.

Pada manusia, makan cokelat dengan Ritalin dapat menyebabkan kejang dan perilaku aneh.

Baca Juga: Memasuki Usia Lanjut, Konsumsi Makanan Ini, Para Ahli Ungkap Terbebas Pengeroposan Tulang

Baca Juga: Lewati Selat Taiwan, China Kutuk Keras Inggris Karena Lewati Perairannya Tanpa Izin

9. Jus apel dan obat alergi

Hindari mengkonsumsi ekstrak dari apel, jeruk dan anggur empat jam sebelum atau sesudah minum obat-obatan seperti Allegra (fexofenadine), Synthroid, Cipro dan Levaquin.

Bahan-bahan ekstrak ini dapat memblokir produksi peptida yang diperlukan untuk membawa obat-obatan ini dari usus ke aliran darah Anda. Akibatnya, Allegra tidak dapat diserap sepenuhnya dan karena itu tidak terbukti efektif.

10. Alkohol dan asetaminofen

Enzim yang dibutuhkan untuk mencerna alkohol dan asetaminofen sama saja. Oleh karena itu diperlukan jeda setidaknya enam jam di antara pengambilan keduanya.

11. Protein dan pati

Anda pasti sering mendengar orang mengatakan keripik kentang tidak cocok dengan ayam goreng. Pasalnya, proses pencernaan kedua makanan ini sama sekali berbeda.

Baca Juga: Maskapai Penerbangan Ini Pilih Pecat Hampir 600 Karyawannya Karena Tidak Mau Divaksin COVID-19

Baca Juga: Ganda Campuran Praveen dan Melati Kalah, Tim Indonesia Gagal Melaju ke Semi Final Piala Sudirman 2021

Sementara pencernaan protein terjadi di perut, pati dicerna di usus kecil. Selama protein dicerna, ia dapat menahan pati di perut sehingga mengubah makanan menjadi racun.

12. Makanan kaya protein dan gula

Gula dapat bekerja pada enzim pencerna protein di sana dengan mengurangi kinerjanya. Oleh karena itu, jika dikonsumsi bersamaan, makanan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dicerna.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: speakingtree

Tags

Terkini

Terpopuler