Jika Kamu Berusia di Atas 30 Tahun, Kebiasaan Mandi Ini Bisa Hancurkan Kesehatan Otak! Sulit Disembuhkan

7 Desember 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi kebiasaan mandi /Slavoljubovski/Pixabay

LINGKAR MADIUN- Risiko demensia memang terkait dengan berbagai faktor seperti usia dan genetika yang benar-benar di lauar kendali kamu.

Namun, para ahli mengatakan bahwa kebiasaan umum tertentu dapat secara signifikan meningkatkan risiko kamu mengembangkan demensia dan sulit disembuhkan.

Baca Juga: Diduga Memperkosa dan Memaksa Pacar Aborsi Hingga Depresi, Ini Fakta Hubungan Bripda Randy dan Novia

Sebuah penelitian memperingatkan bahwa ada satu hal yang mungkin kamu lakukan di kamar mandi dapat membuat risiko demensia meningkat. Para peneliti mengatakan bahwa kebiasaan yang satu ini dapat membuat risiko demensia kamu 65 persen lebih tinggi.

Menurut sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Journal of American Geriatrics Society , tidak menyikat gigi setiap hari dapat meningkatkan kemungkinan terkena demensia.

Baca Juga: Kasus Bripda Randy Hamili Pacar dan Paksa Aborsi, Komnas Perempuan Angkat Bicara

Para meneliti menemukan bahwa mereka yang tidak menyikat gigi setiap hari memiliki risiko demensia 22 persen hingga 65 persen lebih besar dibanding mereka yang menyikat gigi 3 kali sehari.

Para ahli gigi menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki kebersihan gigi yang buruk mungkin lebih rentan terhadap bentuk-bentuk demensia termasuk penyakit Alzheimer dan demensia vaskular karena bakteri tertentu yang dapat tumbuh di dalam mulut.

Baca Juga: Masker Ini Tidak Efektif Melindungi dari Varian Baru Virus Omicron, Begini Penjelasan Para Ahli

Dengan tidak menyikat gigi secara teratur, bakteri di mulut dapat menyebabkan penyakit periodontal, yang pada gilirannya dapat dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi.

CDC memperingatkan bahwa lebih dari 47 persen orang dewasa di atas 30 tahun memiliki risiko penyakit periodontal.

Baca Juga: Kolesterol Cepat Turun, Cegah Penyakit Jantung, Cara Mudah dan Enak Konsumsi Makanan Ini

CDD menjelaskan bahwa terjadinya penyakit gusi meningkat seiring bertambahnya usia lebih dari 70 persen dari mereka yang berusia 65 tahun ke atas dipengaruhi oleh kondisi tersebut.

Penyakit gusi terjadi ketika bakteri di mulut menginfeksi dan mengobarkan jaringan gusi di sekitar gigi. Bakteri di mulut dapat berkembang menjadi plak dan akhirnya karang gigi, yang dapat menyebabkan penyakit gusi.

Baca Juga: Mengerikan, Indigo Sebut Usai Gunung Semeru Meletus Jawa Dilanda Gempa: Bak Kapal Terombang-ambing!

Penumpukan karang gigi dapat menyebar di bawah garis gusi, yang membuat gigi lebih sulit dibersihkan. Hanya ahli kesehatan gigi yang dapat menghilangkan karang gigi dan menghentikan proses penyakit periodontal.

Segeralah berkonsultasi dengan dokter gigi jika kamu mengalami gejala penyakit gusi. Di antara gejala yang paling parah adalah gusi berdarah, gigi goyang, atau kehilangan gigi. 

Baca Juga: Jika Anda Sedang Hamil, Waspadalah Jika Makan Daging Ini, Bisa Sebabkan Keguguran Hingga Kelahiran Prematur

Namun, kamu  mungkin juga melihat tanda-tanda penyakit gusi yang lebih halus, termasuk bau mulut yang terus-menerus, gusi merah atau bengkak, mengunyah yang menyakitkan, gigi sensitif, dan gusi yang surut.

Pastikan untuk menyikat dan membersihkan gigi secara teratur. Selain manfaat yang lebih nyata dari kesehatan dan kebersihan mulut yang baik, kamu akan menuai manfaat dari kesehatan kognitif yang lebih baik di masa depan.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Best Life Online

Tags

Terkini

Terpopuler