Waspada! 6 Kebiasaan Ini Bertentangan dengan Medis, Jangan Lakukan Nomor 5 Bisa Sebabkan Kematian

14 Mei 2022, 11:05 WIB
Ilustrasi kerokan, salah satu kebiasaan yang bertentangan dengan medis. /Youtube Neuron

LINGKAR MADIUN ­­– Sebagian besar masyarakat Indonesia masih melakukan kebiasaan  tradisional, seperti pengobatan herbal, mitos-mitos, dan lainnya.

Adapun kebiasaan orang Indonesia yang masih dilakukan hingga saat ini ternyata kenyataannya bertentangan dengan medis.

Seperti yang dilansir Lingkar Madiun  dari Instagram @zonasehat, poin-poin kebiasaan tersebut adalah sebagai berikut.

 Baca Juga: Akhir Kasus Subang, Pakar Metafisika: Jejak Bau Darah Amelia Beri Petunjuk Barang Bukti, Ada di Daerah Ini?

1. Masuk angin harus dikerok

Tradisi kerok sudah dilakukan sejak dulu secara turun temurun. Hal ini dipercaya sebagian besar masyarakat Indonesia untuk menghilangkan masuk angin.

Faktanya, kerokan bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh darah kapiler tepi yang berada di kulit.

Tak heran jika setelah dikerok, kulit akan berubah warna menjadi merah dan beberapa waktu setelah kerokan justru gejala masuk angin akan terjadi lagi.

 Baca Juga: 3 Manfaat Makan Bawang Putih Mentah Setiap Hari bagi Kesehatan, Salah Satunya Tebas Risiko Penyakit Mematikan

2. Jika demam tidak boleh mandi

Sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap benar hal ini, konon katanya jika sedang demam lalu mandi, demamnya akan semakin tinggi dan khawatir badan lemas hingga penderitanya pingsan.

Faktanya, mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat.

Terkecuali, jika demam disertai dengan menggigil. Sebaiknya mandi atau mengompres badan dengan air hangat.

 Baca Juga: Kesempatan Emas Datang, 5 Zodiak Ini Hokinya Memancar, Jadi Kaya Sentosa di Akhir Mei 2022

3. Mandi malam hari menyebabkan rematik

Sebagian orang beranggapan mandi malam berbahaya untuk kesehatan, dikhawatirkan terjadi rematik.

Ternyata hal itu tidak benar. Faktanya, Jika kondisi tubuh sehat, tentu perlu menjaga kebersihan dengan mandi. Tak masalah jika harus mandi di malam hari.

Tetapi bagi penderita rematik, dianjurkan mandi menggunakan air hangat.

 Baca Juga: Titik Terang Pembunuhan Subang, Kuku Amel Menjadi Bukti dan Petunjuk Sangat Jelas

4. Penderita cacar air atau campak tidak boleh mandi

Para orang tua biasanya melarang anaknya mandi saat cacar air atau campak karena khawatir akan terasa semakin gatal dan bintik merah semakin meradang.

Ternyata hal itu tidak benar, dan malah bertentangan dengan prinsip medis, diaman penderita cacar air atau campak justru harus menjaga kebersihan kulit.

Dengan mandi maka perluasan penyakit cacar air atau campak dapat dicegah, tentu dibantu dengan pengobatan medis.

 Baca Juga: Jika Kamu Mabuk Laut, Gunakan 6 Trik Ini Agar Berlayar Lancar

5. Angin duduk harus dikerok dan dipijat

Dikerok atau dipijat setelah angin duduk dipercaya bisa mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan.

Faktanya apabila menderita angin duduk, jangan dikerok atau dipijat. Karena terdapat sebagian orang meninggal ketika dipijat.

Hal ini menunjukkan betapa penanganan yang salah akan berakibat fatal. Adapun cara yang bisa dilakukan seperti, memberikan oksigen dan obat serta tindakan khusus dari dokter.

Angin duduk bisa saja gejala awal dari serangan jantung berat akibat sumbatan darah ke seluruh tubuh.

 Baca Juga: Jika Kamu Mengalami Ini di Rambut, Pertanda Penyakit Autoimun Genetik Ini, Segera Lakukan Tes Darah

6. Memakai pakaian tebal saat demam

Sebagian orang percaya dengan memakai pakaian tebal saat demam akan menaikan suhu hingga keluar keringat dan akhirnya bisa sembuh.

Faktanya, memakai pakaian tebal atau selimut akan menaikkan suhu tubuh hingga 39 derajat celcius, jika ini terjadi pada anak-anak biasanya akan menyebabkan kejang-kejang.

Sebaiknya, ketika demam menggunakan pakaian tipis meskipus tubuh terasa dingin.

Itulah enam kebiasaan di Indonesia yang ternyata bertentangan dengan dunia medis. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Tags

Terkini

Terpopuler