Tips Menjaga Hubungan Langgeng dalam Pandangan Psikologi

23 Oktober 2020, 19:33 WIB
Ilustrasi Pasangan yang Langgeng /Pixabay

LINGKAR MADIUN-Semua orang menginginkan hubungan yang langgeng sampai maut memisahkan. Namun seiring berjalannya waktu, tidak sedikit juga yang hubungannya kandas ditengah jalan.

Kebanyakan dari mereka mengakhiri hubunngannya karena merasa tidak ada kecocokan antara keduanya.Sebenarnya, masalah ketidakcocokan ini tidak jauh dari persoalan ego masing-masing individu. Dan tidak sedikit ego wanita mendominasi sebuah hubungan.

Berbagai  kisah percintaan artis misalnya tak jarang kita temui fenomena nikah-cerai, meski demikian juga banyak artis kondang yang bisa dijadikan contoh dalam menjaga langgengnya hubungan,seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, keduanya memang terlihat sangat hangat, mungkin karena Gigi yang selalu mengalah dan dapat menekan ego.

Baca Juga: Indonesia-Prancis Pererat Kerjasama Bilateral Bidang Pertahanan

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana untuk Pemula

Jangan khawatir, pada ulasan kali ini Tim Lingkar Madiun akan memberikan kiat menjaga hubungan dengan pasangan agar selalu langgeng, Dijamin tidak kalah dengan kebersamaan Raffi-Gigi, simak selengkapnya

Dalam sebuah hubungan, cekcok karena perbedaan pendapat itu wajar. Bagaiamana tidak, dua kepala berbeda harus disatukan. Namun disini ada yang harus kamu perhatikan jika kamu ingin hubunganmu langgeng.

Pertama, tahap cekcok dimulai dari perbedaan pendapat masing-masing individu, sehingga menimbulkan pertengkaran yang akan menimbulkan perasaan saling tidak nyaman. Bagaimana solusinya? Guys, pertengkaranmu membesar ketika egomu mulai naik.

Baca Juga: Mau Bangun Pagi Dan Tetap Segar? Coba Ikuti Tips Ini

Baca Juga: Mencekam, Angin Puting Beliung di Bekasi Rusak 6 Rumah Warga

Bayangkan, jika api yang menyala ditambahkan bensin, tentu akan semakin membesar. Pertengkaran itu ibarat api dan ego adalah bensinya.

Ada beberapa kalimat yang mewakili ego, seperti kalimat ‘aku memang begini orangnya’ sedikit-banyak, kalimat ini sering diungkapkan ketika pertengkaran. Perlu dipahami bahwa kalimat ini sangat tidak efektif untuk meredam emosi, malah akan menambah panas dan masalah yang sama akan terulang lagi.

Bagaimana tidak, degan mengucapkan kalimat egois itu secara tidak disadari ego akan menganggap benar tindakan yang menjadi sebab permasalahan.

Cara Mengelola Ego Menurut Sigmund Freud

Sigmund Freud, seorang tokoh filsafat yang juga ahli psikologi, ia membagi keadaan psikis sebagai  Id, Ego dan Superego.

Dalam hal ini ID merupakan sumber segala energi psikis sehingga ID merupakan komponen utama dalam kepribadian. Jadi, ID ini adalah tingkat tingginya ego kita guys.

Baca Juga: 10 Hal Menarik Drama Korea Terbaru ‘Start-Up’ yang Sempat Tertunda Akibat Covid-19

Kemudian yang kedua adalah Ego, yang bertanggungjawab merealisasikan apa yang menjadi keinginan ID. Ego ini eksekutor, yang membuat apa yang diinginkan ID terlaksana.

Yang ketiga ada Superego yang mencangkup nilai-nilai dan moral masyarakat yang ditanam oleh adat-istiadat, orang tua dan lingkungan.

Pada tahap superego, terdapat peluang untuk memberikan penilaian, baik atau tidak, benar atau salah hingga pantas atau tidak pantas.

Baca Juga: Sambut Libur Panjang Oktober 2020 KAI Tambah 57 Perjalanan, Tiket Bisa Dipesan Mulai H-14

Dalam suatu hubungan, usahakan keadaan psikis kamu sampai pada tahap superego. Sehingga akal kamu bisa memikirkan bagaimana sebaiknya tindakan yang akan kamu ambil.

Dengan sampai pada tahap superego, kamu bisa memikirkan perasaan pasanganmu juga guys. Sehingga akan timbul perasaan saling menghargai dan saling mengalah.

Dengan begitu, hubunganmu akan harmonis dan jika ada selisih paham akan terbiasa menyelesaikan dengan baik. Inilah yang dinamakan satu hal yang bermakna luas.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Tags

Terkini

Terpopuler