Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 6 Februari 2021, Tak Hadiri Sidang Aldebaran Kini Resmi Bercerai Dari Andin
Baca Juga: Hubungan Gejala Rambut Rontok dengan COVID-19, Simak Ulasannya
- Jahe
Jahe (Zingiber officinale) merupakan bumbu masak yang lezat dengan rasa pedas namun manis. Bumbu ini bisa Anda nikmati dengan berbagai cara, seperti segar, kering, atau bubuk.
Di luar penggunaan kuliner jahe, orang telah menggunakannya selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai kondisi. Ini termasuk pilek, migrain, mual, radang sendi, dan tekanan darah tinggi.
Jahe mengandung lebih dari 100 senyawa aktif, seperti gingerol, shogaol, zingiberene, dan zingerone. Ini mungkin bertanggung jawab atas efek kesehatannya, termasuk membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Baca Juga: Ditemukan Granat Tangan Inggris saat Perang Dunia I di Yerussalem, Simak Selengkapnya
Analisis terhadap 16 penelitian pada 1.010 peserta menemukan bahwa mengonsumsi 1.000–3.000 mg jahe setiap hari selama 4–12 minggu secara signifikan mengurangi penanda peradangan dibandingkan dengan plasebo. Penanda ini termasuk C-reactive protein (CRP) dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-α).
Penelitian lain mengamati efek mengonsumsi 500–1.000 mg jahe setiap hari pada orang dengan osteoartritis, kondisi degeneratif yang melibatkan peradangan sendi.
Studi menemukan jahe dapat mengurangi penanda inflamasi seperti TNF-α dan interleukin 1 beta (IL-1β), serta mengurangi nyeri sendi dan meningkatkan mobilitas sendi.