Network
LINGKAR MADIUN – Salah satu gejala COVID-19 yang perlu diwaspadai adalah kehilangan kemampuan untuk mencium bau. Ketidakmampuan hidung dalam mencium bau ini dinamakan anosmia.
Seseorang yang tak mampu membau dan merasakan apa pun harus tahu betul bahwa itu adalah tanda dari terjangkitnya virus COVID-19. Akan tetapi, masyarakat Indonesia justru kebanyakan diam saja dan bersikap seperti keadaan yang biasanya.
Seseorang yang telah mengalami gejala awal COVID-19 namun masih terus beraktivitas secara biasa di tempat umuminilah yang menjadi salah satu penyebab meledaknya angka pasien COVID-19 di Indonesia.
Dibutuhkan kesadaran penuh pada diri setiap masyarakat bahwa COVID-19 ini benar adanya. Kita tidak bisa membahayakan orang sekitar apabila masih nekat beraktivitas di tempat umum padahal mengalami gejala penyakit akibat virus tersebut.
Baca Juga: Kemendagri Ungkap Penilaian Indeks Daerah Tidak Didasarkan Pada Kualitas, Melainkan Hal Ini
Dilansir dari postingan Instagram akun @indonesiabaik.id yang merupakan cabang instagram dari Kominfo, anosmia dapat dilatih dengan terapi indra penciuman.
Pernyataan tersebut merupakan penelitian dari studi Journalof the American Medical Association (JAMA).
Baca Juga: Kemendikbud Alokasikan Dana Rp2,4 Triliun untuk Laptop Merah Putij? Simak Begini Spesifikasinya
Berdasarkan penelitian itu, cara mengatasi anosmia (salah satu gejala yang dialami pasien COVID-19) yaitu dengan melatih hidung dengan mencium banyak aroma-aroma yang cukup menyengat.
Ada dua macam terapi indra penciuman yang dapat dilakukan dengan mudah, bahkan bisa di rumah dan tak perlu ke rumah sakit. Terapi itu adalah sebagai berikut :
Baca Juga: Selesai, Film yang Dibintangi Ariel Tatum, Anya Geraldine, dan Gading Marten Rilis 13 Agustus 2021
Aroma yang menyengat ini akan membantu merangsang saraf-saraf dalam hidung kita. Ketika saraf-saraf ini kembali aktif, maka hidung pun bisa mencium bebauan dan mengenali bau itu.
Baca Juga: Pencairan intensif Nakes Tumpang Tindih, Puan Maharani: Segera Bayarkan
Berdasarkan apa yang penelitian tersebut hasilkan, ada banyak bau yang bisa dicium dua kali sehari untuk mengembalikan fungsi indra penciuman.
Baca Juga: Tak Ada Oximeter di Rumah saat Isoman, Berikut Cara Cek Saturasi Oksigen Normal Tanpa Alat
Berikut ini adalah rekomendasi contoh bebauan yang bisa digunakan :
Cengkeh memiliki aroma khas yang bisa digunakan untuk melatih indra penciuman.
Selain untuk memperkuat imun badan, ternyata madu juga bisa digunakan untuk melatih indra penciuman kita ketika mengalami anosmia.
Kita bisa melatih indra penciuman dengan cara menghirupminyak kayu putih secara langsung atau menghirup aromanya yang diteteskan pada air panas.
4. Coklat
Coklat sudah dikenal lama sebagai makanan pelepas stres. Aroma coklat yang dipanaskan atau diseduh bisa melatih indra penciuman kita.
Bawang putih merupakan bumbu dapur yang punya aroma khas yang menyengat. Kita bisa menghirup bau bawang putih secara langsung untuk mengembalikan kemampuan penciuman.
6. Lemon
Lemon memiliki aroma khas yang segar. Kita bisa melatih penciuman dengan menghirup bagian dalam buah berwarna kuning ini dua kali sehari.
Baca Juga: Tak Ada Oximeter di Rumah saat Isoman, Berikut Cara Cek Saturasi Oksigen Normal Tanpa Alat
Minuman yang mengandung kafein ini bisa digunakan untuk melatih kemampuan mencium bau. Kita bisa melatihnya dengan menghirup aroma kopi yang telah diseduh dengan air panas.
8. Minyak wangi atau parfum
Cara melatih mencium bau dengan parfum adalah dengan terus menerus menyemprotkannya ke sekeliling ruangan atau pun tangan.
Bunga mawar memilik aroma wangi yang menyengat untuk melatih indra penciuman.
10. Kayu manis
Bumbu dapur yang terkenal wangi ini juga bisa digunakan untuk melatih kemampuan penciuman kita yang hilang,
Baca Juga: Selesai, Film yang Dibintangi Ariel Tatum, Anya Geraldine, dan Gading Marten Rilis 13 Agustus 2021
Sama halnya dengan mawar, bunga berwarna ungu ini memiliki aroma wangi menyengat yang bisa digunakan untuk mengatasi anosmia.
Apa pun cara yang kita pilih untuk mengatasi anosmia, kita tidak boleh panik secara berlebihan dalam menyikapi gejala COVID-19 tersebut.
Baca Juga: Denny Darko Ramal Pandemi Covid-19 yang Tak Kunjung Usai, Akankah PPKM Darurat Diperpanjang?
Kondisi cemas dan panik justru menyebabkan imun tubuh melemah dan kondisi tubuh pun akhirnya semakin memburuk.***
