Network
LINGKAR MADIUN - Menggunakan headset tidak bisa sembarangan. Jika seperti itu, akan terjadi hal buruk pada pendengaran.
Mengingat headset telah menjadi bagian tak terpisahkan pada handphone. Sebagai alat bantu mendengarkan musik maupun telpon.
Namun, tidak banyak yang mengetahui tata cara menggunakan headset secara bijak. Agar tidak terkena dampak buruknya di kemudian hari.
Baca Juga: DPRD Kota Tangerang Batalkan Anggaran Baju Dinas, Louis Vuitton: Tidak Ada Kerja Sama
Melansir Healthline, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 50 persen orang berusia 12 hingga 35 tahun beresiko mengalami gangguan pendengaran.
Karena mendengarkan suara melalui headset terlalu lama dan keras.
Di sisi lain, Dr. Daniel Fink, seorang ahli di bidangnya menuturkan bahwa masyarakat luas belum mengerti bahwa gangguan pendengaran bukanlah bagian dari fase penuaan yang normal.
"Tetapi sebagian besar merupakan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan alat bantu pendengaran elektronik (suara headset)," katanya.
Baca Juga: Hasil Test Negatif PCR Jadi Syarat Masuk Mall, Dokter Tirta: Mau Dagang PCR atau Gimana?
Pada intinya, seseorang yang menggunakan headset agar tidak mengganggu orang lain justru merusak pendengarannya.
"Khususnya untuk anak muda. Penggunaan headset adalah sumber utama paparan kebisingan di waktu senggang," ujar Fink.
"(Ketika) mereka mencapai usia paruh baya, mungkin di awal hingga pertengahan usia 40 an, pendengaran mereka akan sama sulitnya dengan kakek-nenek mereka yang sekarang berusia 70 an dan 80 an," jelasnya.
Baca Juga: Neymar Sambut Kedatangan Messi ke PSG, Begini Katanya
Sehingga, agar tidak terkena dampak buruk itu, diperlukan pengetahuan tentang penggunaan headset secara bijak. Di antaranya meliputi.
1. Mengatur Batas Suara
Suara yang terlampau keras pada pengaturan handphone dan headset tidak hanya memengaruhi pendengaran. Bahkan bisa menyebabkan gendang telinga rusak.
Guna mengantisipasi hal mengerikan itu, pengguna perlu mengatur batas suara yang aman. Maksimal 70 desibel (dBA).
Baca Juga: Wajibkah Muslimah Kumpulkan Rambutnya yang Rontok Saat Haid? Simak Ulasannya Berikut
Angka tersebut masih aman bagi pendengaran meski digunakan lama. Jadi, hindari paparan suara yang lama atau berulang di atas 70 desibel.
Selain itu, alat pengukur lain yang mudah yaitu dengan melakukan pembicaraan. Masih aman jika pembicaraan terdengar jelas tanpa perlu mengulanginya.
2. Gunakan Aplikasi Pengukur Level Suara
Ada banyak aplikasi gratis untuk mengukur level suara bisa membantu menentukan seberapa keras suara yang didengar menggunakan headset.
Baca Juga: Hadiri Konferensi Pers Lionel Messi, Busana Sergino Dest Bikin Gagal Fokus
"Aplikasi pengukur suara smartphone akan membantu seseorang mempelajari apa yang keras dan apa yang tidak," kata Fink.
3. Gunakan Pelindung Pendengaran
Ada banyak jenis pelindung pendengaran yang dirancang untuk melindungi kebisingan suara di sekitar.
Pelindung ini dapat membantu menjaga kualitas suara atau musik yang didengarkan dan memberi perlindungan aman bagi telinga.
Pelindung pendengaran itu ada berbagai macam bentuknya. Mulai dari penutup telinga maupun pelindung headset yang terbuat dari busa.***
