LINGKAR MADIUN- Apakah memikirkan peristiwa masa depan yang tidak menyenangkan terkadang membuat Anda sakit perut?
Bisakah Anda mengingat tagihan yang akan datang membuat Anda berlari ke toilet?
Bagaimana ketika seorang bos atau pasangan berkata, "Kita harus bicara?" Pernahkah kata-kata seperti itu menghantam Anda seperti pukulan di perut?
Jika demikian, Anda mengalami hubungan yang sangat nyata antara kecemasan dan masalah perut.
Baca Juga: Inilah Negara Pertama yang Mendukung Taliban Berkuasa di Afghanistan
Baca Juga: Covid-29 Trending di Twitter, Ternyata Cuitan Mahfud MD ini Penyebabnya
Pikirkan perasaan kupu-kupu di perut Anda. Ini bukan hanya sebuah pepatah. Bahasa kita mencerminkan fakta bahwa banyak emosi, termasuk kecemasan, dirasakan di sistem pencernaan atau saluran pencernaan.
Hubungan antara kecemasan dan masalah perut tidak hanya menghasilkan reaksi usus yang besar dan jelas, tetapi juga berimplikasi pada masalah yang lebih halus dan tahan lama.
Ini termasuk kondisi gi seperti mual yang berkelanjutan; diare atau sembelit; sakit perut, kram, atau kembung; perasaan lapar yang terus-menerus atau kurang nafsu makan yang tidak berhubungan dengan kebutuhan fisik; dan bahkan kondisi medis seperti irritable bowel syndrome (IBS).