LINGKAR MADIUN - Lemak trans adalah salah satu jenis lemak jenuh. Lemak ini secara alami dapat ditemukan dalam jumlah kecil pada daging sapi, kambing, dan produk dairy, seperti susu atau keju.
Namun, saat ini industri pangan banyak memproduksi lemak trans buatan dengan cara menambahkan zat hidrogen pada minyak sayur atau minyak goreng.
Selain itu, lemak trans ditemukan dalam margarin, selai kacang, krimer, biskuit, muffin, dan makanan panggang lainnya untuk membantu pengawetan makanan, agar tidak cepat basi.
Baca Juga: Mengerikan! Tentara Israel Tembaki Warga Palestina, Bocah 13 Tahun Harus Meregang Nyawa
Meskipun lemak trans tidak secara langsung meningkatkan kadar gula darah, mereka telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan, resistensi insulin, dan lemak dalam perut, serta kadar kolesterol HDL (baik) yang lebih rendah dan gangguan fungsi arteri.
Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan antara lemak trans dan resistensi insulin.
Dalam tautan yang disebutkan di atas sangat memprihatinkan bagi penderita diabetes, karena mereka berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Baca Juga: 5 Zodiak Hokinya Meledak di Awal September 2021, Rezekinya Menumpuk Bikin Aura Tajir Terpancarkan
Lemak trans buatan telah dilarang di sebagian besar negara, dan pada tahun 2018 Food and Drug Administration (FDA) melarang penggunaan minyak terhidrogenasi parsial sumber utama lemak trans buatan dalam pasokan makanan di sebagian besar makanan olahan.