Baca Juga: Tren Urban Framing Selama Pandemi Covid-19, Ternyata Tuai Banyak Manfaat dan Keuntungan
- Diare
Diare adalah kondisi yang ditandai dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang meningkat dibandingkan biasanya dan encernya tinja yang dikeluarkan. Secara garis besar, penyebab diare adalah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit.
Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu. Diare pada musim hujan biasanya disebabkan bakteri salmonella, shigella, dan cholera.
- Hepatitis A
Infeksi akut pada hati akibat virus hepatitis A ini sebagian besar terjadi pada Anak-anak. Hepatitis A ditandai dengan Mual, muntah, kelelahan, sakit perut, hilang nafsu makan, gejala menyerupai flu, kadang sakit kuning, dan demam.
Baca Juga: Tsamara Amany: Keliling Tangsel Kampanye Progam dan Orang Ini Lebih Tertarik Bahas Udel?
Baca Juga: Tren Urban Framing Selama Pandemi Covid-19, Ternyata Tuai Banyak Manfaat dan Keuntungan
- Demam Tifoid
Penyakit demam tinggi yang disebabkan Salmonella typhi dan menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Demam tifoid banyak ditemukan di negara-negara berkembang dan dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik dan cepat.
Selain demam, penyakit ini kerap ditandai dengan sakit perut, sakit kepala, konstipasi, ataupun diare. Jika tidak segera ditangani, pengidapnya dapat mengalami komplikasi seperti meningitis, infeksi hati dan kandung empedu, pneumonia, hingga gangguan pada ginjal dan katup jantung.
- Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang ditularkan melalui urine atau darah binatang liar ataupun hewan piaraan seperti anjing, tikus, sapi, dan babi. Manusia dapat terinfeksi jika menjalin kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi.
Baca Juga: Tren Urban Framing Selama Pandemi Covid-19, Ternyata Tuai Banyak Manfaat dan Keuntungan