Indonesia Diprediksi Akan Mengalami Inflasi, Sri Mulyani: Masyarakat Harus Melihat Guncangan Ini

8 Juni 2022, 11:45 WIB
enteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jelaskan kemungkinan inflasi di Indonesia. /Twitter @setkabgoid

LINGKAR MADIUN – Bicara tentang inflasi, Indonesia kerap mengalami fenomena tersebut beberapa tahun ke belakang.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Indonesia harus bersiap untuk menghadapi inflasi kembali mengingat adanya situasi ekonomi global yang terjadi secara tidak pasti.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebutkan ini perlu diwaspadai karena Amerika Serikat menaikkan suku bunga yang diduga dapat menimbulkan krisis ekonomi di seluruh dunia.

Baca Juga: 5 Zodiak Langganan Untung Selangit, Punya Energi Positif, Mengalami Nasib Baik di Juni 2022

“Indonesia harus melihat guncangan ini, kami harus menjaga pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Kami tidak ingin hanya ekonomi pulih, tetapi masyarakat kondisinya (juga) membaik,” kata Sri Mulyani dikutip Lingkar Madiun dari PMJ News.

Menkeu Sri Mulyani menambahkan bahwa tidak semua harga barang di Indonesia bisa ditahan, padahal itu sebagai salah satu upaya mencegah inflasi.

“Di Indonesia tidak semua harga bisa ditahan agar tidak berdampak kepada masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: 20 Value Harga Pelepasan Pemain Tertinggi di Dunia, Tidak Ada Messi, Ronaldo, Lewan, Dan Benzema

Upaya menahan seluruh beban harga barang itu tidak mampu dilakukan semua oleh pemerintah karena dikhawatirkan dapat membuat anggaran subsidi membengkak. Namun sebagiannya telah dilakukan pemerintah.

“Pemerintah melindungi daya beli masyarakat dengan harga sedapat mungkin yang kami tahan, tidak semuanya,” ucapnya.

Sri Mulyani juga berpendapat bahwa kenaikan harga komoditas membuat inflasi naik seperti di Turki yang sudah mencapai 74 persen, sedangkan di Indonesia mencapai 3.5 persen. 

Baca Juga: Tawaran Serius Dilontarkan Bayern Munchen kepada Liverpool Terkait Sadio Mane, Bagini Kronologinya

Selain itu, negara lainnya juga mengalami tekanan akibat inflasi tersebut. Salah satunya yakni Argentina dan Sri Lanka.

Tak disangka, ternyata peningkatan harga jual barang juga bisa berdampak pada semua sektor, termasuk pelebaran defisit.

“Saya bicara dengan Menkeu Mesir mereka merasakan harga minyak naik. Defisit APBN Mesir enam persen. Ini memberikan perbandingan bahwa semua konsekuensinya ada di mana mana,” pungkas Sri Mulyani menambahkan.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Tags

Terkini

Terpopuler