Pondok Pesantren Ploso Kediri Berduka, KH Fuad Mun'im Djazuli Wafat 17 Oktober 2020

17 Oktober 2020, 12:01 WIB
KH Fuad Mun'im Djazuli Pengasuh Pondok Al Falah Ploso Kediri /hisbanploso.blogspot.com

Lingkar Madiun- Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un. Kabar duka datang dari KH Fuad Mun'im Djazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kabupaten Kediri yang dikabarkan wafat pada Sabtu 17 Oktober 2020 pukul 03.00 WIB setelah sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit Darmo Surabaya.

"Beliau sudah sepuh dan mempunyai riwayat sakit, termasuk jantung," kata Agus H Kanzul Fickri, salah seorang keluarga, sebagaimana diberitakan Berita DIY dalam artikel 'Pengasuh Pondok Pesantren Ploso Kediri, KH Fuad Mun'im Djazuli Meninggal Dunia' pada 17 Oktober 2020.

Ia mengatakan keluarga saat ini sedang mengurus untuk kepulangan almarhum setelah sebelumnya dirawat di RS Darmo, Surabaya. Saat ini, rombongan yang menjemput almarhum sudah dalam perjalanan ke Kediri.

Baca Juga: Update Harga Bahan Pokok Jawa Timur 17 Oktober 2020 Info Siskaperbapo, Simak Selengkapnya

"Ini sedang dalam perjalanan, namun sampai jam berapa saya kurang tahu," ujar Gus Fcikri, sapaan akrabnya.Untuk rencana pemakaman, Gus Fcikri mengatakan keluarga sudah menyiapkannya. Rencananya akan dimakamkan di sebelah masjid lokasi pondok.

Keluarga dari Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah berharap agar seluruh alumni, simpatisan, muhibbin untuk tidak takziah ke Pondok Al Falah, Ploso, Kabupaten Kediri.

"Kami berterima kasih kepada semua alumni, simpatisan dan muhibbin untuk tidak takziah ke Ploso dan mendoakan almaghfurllah Romo Yai Fuad Mun'im Djazuli dari kediaman masing-masing," ujar Gus Fickri.

Baca Juga: Update Virus Corona 17 Oktober 2020, 1 Juta Orang Telah Meninggal, Amerika Masih No 1

KH Fuad Mun’im Djazuli merupakan adik kandung dari almarhum KH Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek. KH Fuad dikenal sebagai pengampu sejumlah kitab rujukan di Pesantren Ploso.

Sementara itu, M Irfan Ilmie, salah seorang alumni santri PP Al Falah, Desa Ploso, Kabupaten Kediri mengaku sedih dengan wafatnya KH Fuad Mun'im Djazuli.

Lebih lanjut, ia mengatakan KH Fuad Mun'im Djazuli merupakan guru sekaligus panutan yang tidak pernah lelah mentasarruf ilmu-ilmunya untuk para santrinya hingga akhir hayatnya.

Baca Juga: Dukung UU Cipta Kerja Bank Dunia Komitmen Kerjasama dengan Indonesia, Simak Selengkapnya

Ia juga sempat bertemu almarhum pada 19 Agustus 2018 saat mengaji Kitab Al Hikam di PP Al Falah di sela cuti dari pekerjaannya. Irfan Ilmie juga cukup dekat dengan almarhum.

"Saya tahu beliau begitu masyghul mendapati profesi yang saya geluti sekarang, sampai-sampai beberapa kali beliau mendekatkan telinga ke mulut saya. Memang saya tidak seperti kebanyakan mutakhorijin lainnya. Beliau langsung berdoa karena bagi beliau dimana saja santri boleh berkhidmah asalkan demi kemaslahatan dan tidak harus di pondok pesantren atau madrasah," katanya mengenang pertemuan dengan almarhum.

Irfan juga bersaksi bahwa almarhum adalah guru yang sangat baik. Namun, pandemi Covid-19, membuatnya tidak bisa langsung mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir.

Baca Juga: PM Thailand Tetap Tidak Mau Mundur Walaupun Didemo Ribuan Rakyatnya

"Saya sangat sedih mendengar berita kepergian beliau. Uzur yang sangat syar’i memaksa saya tidak bisa mengantarkan beliau ke tempat peristirahatan terakhir. Teriring doa dari santri yang sangat 'mbalelo' ini," kata Irfan.***(Resti Fitriyani/Berita DIY)

 

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: Berita DIY

Tags

Terkini

Terpopuler