LINGKAR MADIUN – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menuai kontroversi setelah membuat pernyataan yang menyentil generasi milenial. Bahkan pengamat politik Rocky Gerung ikut berkomentar soal kritikan itu.
Dalam akun YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah pada 31 Oktober 2020, ia menyampaikan kritik Megawati kepada milenial tidak sepenuhnya betul.
Baca Juga: Megawati Kritik Milenial, Rocky Gerung: Beri Satu 'Bintang Emon' akan Aku Guncang Seisi Kabinet!
Baca Juga: Prancis Makin Mencekam, Seorang Pendeta jadi Sasaran Tembak di Gereja Kota Lyon
Namun Rocky juga tidak membantah. Justru dengan nada satireia mengaggap kritikan Megawati tepat untuk para milinial yang berada di kabinet.
“Buat adil sama Bu Mega, dia menegur milinial yang ada istana, bukan milinial yang ada di jalan. Kan anak STM nggak pernah manja, anak STM berkelahi, anak STM jarang tinggal di rumah,” kata Rocky.
Baca Juga: Ini Pidato Resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Singgung Jutaan Muslim Dunia
Sebelumnya, saat acara peresmian kantor DPP PDIP secara virtual pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, Megawati sempat menyinggung soal sumbangsih generasi milenial bagi bangsa.
Dalam kesempatan itu, Mega turut menyinggung aksi demonstrasi yang justru berujung pada perusakan sejumlah fasilitas umum.
Baca Juga: Menjelang 'All Saints Day', Seorang Pria Bersenjata Menembak Pendeta di Gereja Kota Lyon Prancis
"Apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja? Nanti saja di-bully, saya enggak peduli,"kata Megawati saat itu.
"Yang mau demo-demo, ngapain sih kamu demo-demo? Kalau enggak cocok pergi ke DPR, di sana ada yang namanya rapat dengar pendapat, itu terbuka bagi aspirasi kalian,"ujarnya.
Baca Juga: Keluarga Pelaku Penikaman di Prancis Minta Keadilan: Kami Muslim Melawan Terorisme, Kami Miskin
Soal pernyataan Megawati mengenai milenial yang melakuka aksi demo itu, ditanggapi oleh Rocky. Menurutnya milenial yang demonstrasi itu penting sebab mereka memahami keadilan.
“Kalau milinial yang beringas, milinial yang paham keadilan itu penting, walapun mereka tidak di Istana, tapi mereka di jalan,” kata Rocky.
Bahkan Rocky menganggap Megawati telah melupakan konsep mengenai pemuda atau milenial yang dikatakan oleh Soekarno, yaitu “Beri aku 10 pemuda maka akan aku guncang dunia!”
Baca Juga: Drama Korea Search dan Start-Up Menduduki Peringkat Penonton Tertinggi Sepanjang Masa Tadi Malam
Rocky pun menambahkan banyak milenial yang sebetulnya tidak malas dan sebetulnya Politik Indonesia dikuasi oleh milenial. Katanya justru banyak milenial yang berani mengkritik pemerintah, ia mengambil contoh seperti Bintang Emon.
"Biar adil buat bu Mega, mungkin ibu Mega menegor milenial yang ada di istana, bukan milenial yang ada di jalan,"ujarnya pria 61 tahun tersebut sebagaimana dikutip dari video akun YouTube Rock Gerung Official yang diunggah pada 31 Oktober 2020.
Baca Juga: Isu Skenario Fatamorgana Merah Menghantui Pemilu AS Mendatang
“Beri aku satu Bintang Emon dan akan aku guncang seisi kabinet! Ha.. ha.. ha..” tutupnya dengan nada satire.
Megawati pun merespon tanggapan publik yang bermacam-macam itu, bahkan sampai dibahas dalam sebuah talk show. Ia berdalih rakyat Indonesia memang pantas untuk digembleng.
Baca Juga: Pembelaan Atas Pidatonya, Presiden Prancis Macron: Saya Menghormati Muslim
"Aku sampai mikir, keren ya gue. Kerenlah, sampai dibawa talk show-talk show. Beneran opo toh yo. Kan, itu harusnya rakyat Indonesia memang digembleng, untuk apa? Punya fighting spirit. Tahu arahnya ke mana, untuk memajukan bangsa ini,"kata Mega saat menyampaikan pidato dalam rapat koordinasi PDIP secara virtual, Sabtu 31 Oktober 2020 sebagaimana dikutip dari laman RRI.
Megawati juga tampak tidak terima dengan bully yang dilakukan oleh publik terhadap dirinya. Tercermin dari pernyataannya yang berdalih bahwa kritikan itu dilakukan karena ia suka berpikir.
Baca Juga: Mobile Legends Akan Bagikan Hero Gratis, Begini Cara Untuk Mendapatkannya
"Kalau saya ngomong gini, saya tuh suka mikir, ngapain saya di-bully? Benar kok. Kan, saya nanya, milenial itu baktinya sama negeri, bukan pada orang per orangnya,"ucap mega.***