Mengulik Sejarah Papua Barat dan Berbagai Persoalan di Papua Sejak Zaman Kolonial

- 2 Desember 2020, 20:38 WIB
Ilustrasi Peta Papua Barat
Ilustrasi Peta Papua Barat /dok. Peta Bahasa Kemendikbud

Dalam persoalan ini terjadilah perebutan tanah Papua antara Indonesia dengan Belanda. Keduanya merasa berhak atas tanah Papua Barat.

Baca Juga: Uji Adrenalin Jelajah Goa Gong Pacitan, Wisata Alam Bebatuan Nan Eksotik

Pada saat itu, Belanda menamai Papua Barat sebagai Netherlands New Guinea dan Belanda tetap mempertahankan papua sebagai bagian dari Belanda.

Tidak semata-mata merasa berhak, pihak Belanda menyatakan bahwa alasan mereka lebih berhak atas tanah Papua adalah karena orang-orang asli papua memiliki perbedaan etnis dan ras.

Oleh karenanya, Belanda menginginkan Papua bagian barat ini menjadi negara yang berdiri dibawah neungan kerajaan Belanda.

  Sebelum jauh, mari kita cek hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) terlebih dahulu.

Jadi, pada tanggal 2 November 1949 terlah tercapai kesepakatan di dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang isinya adalah :

  • Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Setikat pada akhir Desember 1949.
  • Akan dibentuknya Uni Indonesia-Belanda yangmana nantinya Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dan kedudukan Indonesia sederajat dengan Belanda.
  • Indonesia akan mengembalikan semua harta milik Belanda dan membayar hutang-hutang Hindia Belanda sebelum tahun 1949.
  • Masalah Irian Barat (Papua) akan dibahas satu tahun kemudian.Jadi itulah hasi dari keputusan pada KMB tahun 1949 silam.

Dari catatan Tim Lingkar Madiun, mengenai keputusan pada KMB ini adalah awal mula terjadinya permasalahan-permasalahan soal Papua hingga kini.

Dari buku Militer dan Globalisasi yang ditulis oleh Amarulla Octavian, pada saat itu, Indonesia tidak sepakat jika Papua atau yang disebut Netherlands New Guinea oleh Belanda itu berdiri dibawah kekuasaan kerajaan Belanda.

Indonesia ingin semua wilayah bekas jajahan Hindia Belanda diserahkan pada Indonesia. Sehingga masalah ini tidak mendapatkan titik temu dan masalah ini akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun ke depan.

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah