Sempat Miliki Tiga Juta Anggota, PKI Pernah Menjadi Partai Terbesar di Indonesia?

- 17 Oktober 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi Film G30 S PKI.
Ilustrasi Film G30 S PKI. /Pikiran-rakyat.com

LINGKAR MADIUN - Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah tidak diperbolehkan lagi keberadaannya di tanah air sesuai dengan amanat Tap MPRS.

Meski keberadaannya saat ini dilarang, ternyata PKI sempat menjadi partai terbesar di Indonesia pada tahun 1965.

Ketegangan antara militer dan komunis meningkat pada bulan April 1965, ketika Soekarno mendukung pelaksanaan segera proposal PKI untuk "angkatan bersenjata kelima" yang terdiri dari petani dan pekerja bersenjata.

Baca Juga: Dibalik Pemberontakan PKI 1965, Inilah 3 Upaya Pengembangan Kekuatan PKI yang Dilakukan Saat Itu 

Namun, ide tersebut ditolak oleh pimpinan Angkatan Darat karena sama saja dengan PKI yang mendirikan angkatan bersenjatanya sendiri.

Pada bulan Mei, dokumen Gilchrist yang ditemukan pemuda rakyat membangkitkan ketakutan Soekarno akan rencana militer untuk menggulingkannya.

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari buku "The Sukarno file, 1965-1967," Presiden Soekarno mengaku ketakutan, hal yang berulang kali ia sebutkan selama beberapa bulan berikutnya.

Baca Juga: Sejarah Pemberontakan PKI Madiun, Konflik Mencekam hingga Aksi Heroik TNI Rebut Madiun dari Tangan Komunis 

Pada pidato hari kemerdekaannya di bulan Agustus, Soekarno menyatakan niatnya untuk mengikat Indonesia pada aliansi anti-imperialis dengan China dan rezim komunis lainnya.

Pada saat itu, Presiden Soekarno meminta tentara untuk tidak ikut campur. Menurut Bung Karno, tentara saat itu tidak bisa dipercaya sama sekali.

Sementara itu, Soekarno mencurahkan energinya untuk politik domestik dan internasional.

Baca Juga: Peringatan G30S PKI, Berikut 7 Pahlawan Revolusi yang Berjasa dan Gugur di Tangan PKI 

Saat itu, ekonomi Indonesia memburuk dengan cepat di mana kemiskinan dan kelaparan semakin meluas, sementara kewajiban utang luar negeri menjadi tidak terkendali dan infrastruktur hancur.

Demokrasi Soekarno berdiri di atas dasar yang rapuh karena konflik yang melekat di antara dua pilar pendukung yang mendasarinya, yaitu militer dan komunis.

Militer, nasionalis, dan kelompok Islam dikejutkan oleh pesatnya pertumbuhan partai komunis di bawah perlindungan Soekarno.

Baca Juga: Inilah Balasan Surat Soekarno Atas Kekhawatiran Ratna Sari Dewi Pasca Tragedi G30S PKI 

Mereka takut akan segera berdirinya negara komunis di Indonesia. Pada tahun 1965, PKI memiliki tiga juta anggota dan sangat kuat di Jawa Tengah dan Bali.

Partai tersebut sempat menjadi partai politik paling kuat di Indonesia dalam hal keanggotaan, yakni sampai memiliki tiga juta anggota.

Seperti yang diketahui, setelah itu terjadi G30S/PKI dan Presiden Soekarno tidak segera mengambil tindakan.

Baca Juga: Megawati Marah Saat Diisukan PKI, Begini Pernyataannya 

Hal tersebut menjadikan pihak tentara langsung berinisiatif mengambil langkah sendiri sebagaimana yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto yang selanjutnya menjadi Presiden Republik Indonesia. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah