Pesantren Takeran di Magetan, Saksi Bisu Pembantaian Massal oleh PKI Madiun 1948

- 29 September 2020, 19:48 WIB
Pesantren Takeran atau Sabilil Muttaqien di Magetan Jawa Timur
Pesantren Takeran atau Sabilil Muttaqien di Magetan Jawa Timur /faridaudughdamen.blogspot.com

Pesantren Takeran atau dikenal dengan Pesantren Sabilil Muttaqien dipimpin oleh Kiai Imam Mursjid Muttaqien yang masih berumur 28 tahun. Pesantren Takeran merupakan salah satu pesantren yang paling berwibawa di Magetan kerena pemimpinnya mempunyai pengaruh yang sangat besar—Kiai Imam Mursjid juga bertindak sebagai imam tarekat Syatariyah.

Baca Juga: Banyak Masalah Ekonomi Terekspos, Sri Mulyani: Negara Punya Piutang

Pesantren ini didirikan oleh seorang panglima perang dan tokoh ulama dari Kesultanan Yogyakarta. Dia menjadi pengikut Pangeran Diponegoro. Keluarga tokoh dan koglomerat media Dahlan Iskan adalah pengasuhnya. (Lihat tayangan film 'Kisah Sepatu Dahlan')

Pesantren menjadi musuh utama PKI karena dalam pesantren itu terdapat kekuatan yang sangat diperhitungkan, yaitu di dalam pesantren Takeran mamang aktif melakukan penggemblengan fisik dan spiritual terhadap para santri.

Pada tanggal 17 September 1948, tepatnya hari Jumat Kiai Hamzah dan Kiai Nurun yang berasal dari Tulungagung dan Tegalrejo pergi ke Burikan. Setelah kepergian mereka seusai shalat Jumat, Kiai Imam Mursjid didatangi oleh tokoh-tokoh PKI. Saat itu Kiai Imam Mursjid diajak bermusyawarah mengenai Republik Soviet Indonesia.

Baca Juga: TWICE Bakal Rilis Album Baru di Bulan Oktober, Simak Ulasannya Disini

Kepergian pemimpin pesantren mereka menimbulkan tanda tanya besar. Dua hari kemudian keberadaan kiai Imam Mursjid belum diketahui secara pasti. PKI terus melakukan penangkapan dan penculikan kepada ustadz-ustadz yang lain, seperti Ahmad Baidway, Husein, Hartono, dan Hadi Addaba.

Mereka tidak pernah kembali, bahkan sebagian besar ditemukan sudah menjadi mayat di lubang-lubang pembantaian yang tersebar di berbagai tempat di Magetan. Yang menimbulkan keheranan adalah, sampai sekarang tempat pembantaian Kiai Mursjid belum diketahui karena mayatnya belum ditemukan. Bahkan, dari daftar korban yang dibuat PKI sendiri tidak tercantum nama Kiai Mursjid.***

Disclaimer: Artikel ini hanya sekedar informasi bagi pembaca. Lingkar Madiun tidak bertanggung jawab atas copyrights sumber berita. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab sumber aslinya.

Halaman:

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x