Pemanah Korea Selatan Dibully di Negara-nya sendiri Hanya Karena Berambut Pendek, Begini Ulasan Lengkapnya

31 Juli 2021, 20:50 WIB
Pemanah An San Asal Korea Selatan Dibully di Negara-nya sendiri Hanya Karena Berambut Pendek /olympics.com

 

LINGKAR MADIUN-Kabar tidak mengenakkan datang dari negara Korea Selatan setelah Olimpiade Tokyo 2020 ini, dimana An San yang berhasil mendapatkan medali emas dibully warga Korea.

Hal ini terjadi entah darimana, tetapi pembully tersebut menyebutkan kalau tidak suka dengan gaya rambut An San.

Gaya rambut pemanah asal Korea Selatan itu dicirikan dengan gaya rambut seorang feminis.

Baca Juga: Kendalikan Kasus Covid-19, Pemprov Jatim Bentuk Rumpun Vaksin

Gerakan feminis atau upaya penyetaraan hak antara laki-laki dan perempuan memang menjadi tren akhir-akhir ini.

Jika dipikir-pikir, bukankah itu hal yang bagus, apalagi untuk dunia modern seperti ini.

Dimana keadilan dan kemanusiaan dijunjung tinggi oleh sesama manusia tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, dsb.

Baca Juga: Hebat! Perjalanan Penting Bagi Greysia Polii Dibalik Suksesnya Ganda Putri Indonesia Pertama Final Olimpiade

Tapi di Korea Selatan sepertinya berbeda, dan ini sudah terjadi cukup lama.

Di Korea Selatan, gerakan feminisme dianggap sebagai gerakan yang menyerang eksistensi laki-laki.

Anggapan ini muncul karena banyak sekali aktivis feminisme di Korea Selatan yang memang berniat melawan laki-laki.

Baca Juga: Rusia Kena Skandal Dopping dan Tak Boleh Pasang Atribut di Olimpiade Tokyo, Apa Dampak Dopping Bagi Atlet?

Bahkan dari mereka ada yang ingin merubah status laki-laki itu sebenarnya dibawah perempuan.

Karena perempuan itu melahirkan, menyusui, dan menstruasi, jadi perlu keistimewaan khusus yang menempatkan mereka diatas laki-laki.

Sontak saja banyak laki-laki yang tidak setuju dengan hal itu, hal itu juga merembet pada debat kusir di media sosial sampai sekarang.

Baca Juga: Usai Diramal Tak Berjodoh Dengan Mantan Kekasih, Video Viral Mirip Zara Eks JKT 48 Kembali Hebohkan Dunia Maya

Gerakan feminisme yang ada di Korea menjadi rancu dan terkesan saling benci, dan berkembang sampai olimpiade ini.

Feminis yang identik dengan rambut pendek, yang juga menjadi gaya rambut An San menjadi objek bullying.

Mereka membully An San karena feminis dan menginginkan pihak Olimpiade Tokyo 2020 mengambil lagi medalinya.

Baca Juga: Satu Cangkir Minuman Ini Membersihkan Paru-Paru Dan Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Kalian Wajib Coba!

Hal ini terjadi karena menurut mereka, bukankah cita-cita feminis tidak ada lagi batasan gender.

Jadi, untuk apa diberi nomor putra dan nomor laki-laki di perhelatan panahan ini.

Mereka berpikir kalau coba saja ditandingkan semuanya, laki-laki dan perempuan setara, pasti akan kalah An San.

Baca Juga: Hastag #PrayforTurkey Ramai Di Twitter, Simak Begini Kondisi Turki

Sontak saja argumen yang memenuhi komentar media sosial di Korea Selatan ini sangat ditentang oleh banyak pihak.

Sebenarnya, kita tidak bisa menggeneleralisasi atau menyamaratakan semua penduduk Korea Selatan membenci An San.

Nyatanya, ini hanya beberapa oknum saja yang melakukannya dan itu cukup mengganggu.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Arsenal vs Chelsea: Arsenal Harus Menyiapkan Benteng Melawan Serangan Cepat Chelsea

Perdebatan di dunia maya ini juga dilawan oleh kebanyakan orang-orang Korea Selatan sendiri.

Mereka bilang, para pembully ini memang bikin malu, lebih baik pergi dari Korea Selatan saja.

Sampai sekarang, An San belum memberikan statement resmi terkait pembully-an yang melibatkan dirinya.*** 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Twitter Olympics

Tags

Terkini

Terpopuler