Semakin Memanas Proses Negoisasi Antara Rusia dan Ukraina, Justru Ditangguhkan, Ada Apa?

18 Mei 2022, 12:55 WIB
Volodymyr Zelensky terlihat dengan istrinya Olena untuk pertama kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, saat pasangan itu menghadiri pemakaman presiden pertama negara itu di Kyiv kemarin. /Dailymail/Reuters

LINGKAR MADIUN - Invasi yang diluncurkan Rusia pada Ukraina sejak bulan Februari semakin memanas.

Bahkan konflik yang terjadi di antara kedua negara tersebut, masih jauh untuk mencapai kata negoisasi.

Pejabat Rusia dan Ukraina membenarkan bahwa proses negosiasi perdamaian dibekukan dan saling menyalahkan.

Mykhailo Podolyak, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan pada 17 Mei bahwa pembicaraan damai dengan Rusia telah ditangguhkan karena Rusia masih memiliki stereotip.

Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Laki-Laki Mencintai Pasangan dengan Tulus Karena Allah Jarang Disadari Banyak Orang

Podolyak mengklaim Moskow tidak menyadari bahwa operasi militer tidak lagi berjalan sesuai rencana, dan jadwal yang diharapkan Kremlin.

"Belum ada perubahan yang nyata, tidak ada kemajuan, sejak kedua delegasi bertemu di Istanbul. Perlawanan Ukraina, perlawanan yang semakin kuat adalah alasan Rusia tidak akan dapat mencapai tujuannya," kata Podolyak.

Pejabat Ukraina bersikeras permusuhan tidak akan berakhir, bahkan jika Kyiv menyerahkan beberapa wilayah.

"Meninggalkan wilayah tidak dapat diterima oleh Ukraina, dan masyarakat Ukraina tidak akan menerimanya," katanya.

Baca Juga: Transfer Pemain: Nunez Turun Harga, Timber Berpotensi Gabung United Bersama Erik Ten Hag

Berbicara tentang perjanjian Minsk-2, Podolyak mengatakan bahwa dokumen tersebut tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah, tetapi hanya permusuhan yang tertunda selama satu atau dua tahun lagi, membuat konsekuensinya semakin mengerikan.

Pada hari yang sama, media pemerintah Rusia melaporkan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Andrei Rudenko membenarkan bahwa kedua pihak tidak melanjutkan negosiasi. Namun, para pejabat Rusia menyalahkan Ukraina karena menarik diri dari negosiasi.

Wakil Menteri Rudenko menyatakan bahwa Kyiv belum menanggapi rancangan perjanjian damai yang diusulkan oleh Moskow.

Pejabat Rusia juga menuduh alokasi Uni Eropa sebesar $527 juta dari Dana Perdamaian Eropa untuk mendukung Ukraina sebagai tindakan memperpanjang permusuhan.***

 

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler