Ketua MPR RI Dorong Pemerintah Kaji Asesmen Nasional Secara Matang

18 November 2020, 16:03 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo /mpr.go.id

Lingkar Madiun – Kebijakan Asesmen Nasional yang digaungkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendapatkan pujian dari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo. Pelaksanaan Asesmen Nasional ini akan dilmulai pada bulan Maret hingga April 2021 dan pada bulan Agustus 2021.

Bambang Soesatyo menyarankan agar Pemerintah Indonesia bisa memastikan bahwa persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional tahun depan berjalan sesuai rencana.

“Saya mengapresiasi kebijakan tersebut dan mendorong Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memastikan semua sekolah terakomodasi dan siap untuk melaksanakan Asesmen Nasional sebagai pengganti UN tersebut,” kata Bambang Soesatyo seperti yang dikutip Lingkar Madiun dari Antaranews.com pada hari Rabu, 18 November 2020.

Baca Juga: Digitalisasi Sekolah Tahun 2021, CERDAS: Guru Harus Paham Pedagogi Digital

Baca Juga: Maksimalkan Pendekar Waras, Madiun Gelar Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Selain itu, Bambang Soesatyo mendukung Kemendikbud untuk melaksanakan sosialisasi Asesmen Nasional kepada semua pihak terkait. Pihat yang dimaksud di sini meliputi sekolah, wali murid, dan murid.

Harapannya adalah agar pelaksanaan Asesmen Nasional ini berjalan lancar sesuai dengan rencana karena pihak-pihak yang terlibat dalam Asesmen Nasional ini telah mendapatkan informasi yang cukup sebelumnya.

Kemudian, Bambang Soesatyo juga meminta Kemendikbud menyiapkan srana maupun prasarana yang menunjang pelaksanaan Asesmen Nasional. Jadi, sekolah yang infrastrukturnya masih belum lengkap bisa melaksanakan Asesmen Nasional.

Baca Juga: Terganjal Aturan Zona Risiko COVID-19, Kemendikbud Belum Pastikan Pembelajaran Tatap Muka

Kemungkinan yang bisa dilakukan bila sekolah belum mempunyai fasilitas lengkap adalah melakukan kerjasama dengan sekolah lain sehingga kendala dalam pelaksanaan Asesmen Nasional bisa diatasi bersama.

Bambang Soesatyo juga menekankan agar pengkajian proses pelaksanaan Asesmen Nasional dilakukan dengan penuh pertimbangan.

“Saya juga mendorong Pemerintah, daam hal ini Kemdikbud, mengkaji secara matang pelaksanaan Asesmen Nasional pengganti UN tersebut agar dapat tetap menghasilkan siswa-siswi yang berkompeten dan memiliki kemampuan yang baik,” ucap Bambang Soesatyo.

Baca Juga: Kebijakan Sekolah Tatap Muka Masih Kontroversi, KPAI: Banyak Sekolah Belum Siap

Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan mulai tahun 2021 ini merupakan cara Pemerintah untuk memetakan mutu pendidikan Indonesia pada lembaga pendidikan formal, seperti sekolah, madrasah, serta program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah.

Ada tiga bagian utama dari Asesmen Nasional, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

AKM berfungsi untuk untuk mengetahui kemampuan murid dari hasil belajar kognitif, seperti numerasi dan literasi.

Baca Juga: Medical Online Championship, 18 Tim Mahasiswa Kedokteran Siap Melaju Ke Final

Survei Karakter merupakan langkah untuk mengukur kompetensi yang dimiliki siswa  dari hasil belajar sosial-emosional, seperti pilar karakter guna mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Sedangkan Survei Lingkungan Belajar digunakan sebagai evaluasi dan pemetaan faktor penunjang kualitas pembelajaran di masing-masing sekolah.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler