Surabaya Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Vaksin Untuk Permudah Nakes

6 Januari 2021, 19:05 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 / freepik.com/

 

LINGKAR MADIUN – Aplikasi pencatatan vaksinasi covid-19 akan segera diadakan oleh  Pemerintah Kota Surabaya.Hal ini sebagai upaya mempermudah proses pekerjaan petugas di lapangan.

Selain itu juga agar lebih simpel dan rapi dalam pendataan."Supaya rapi dalam pendataan bagi penerima vaksin, dengan harapan semua bisa tersisir dengan baik. Karena tidak bisa kita secara manual melainkan harus dengan sistem," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya M. Fikser di Surabaya.

 Menurut Fikser, aplikasi yang tengah dirancang ini bakal dilengkapi data daftar penerima vaksin yang terkoneksi dengan basis data kependudukan atau sesuai nama dan alamat.

Baca Juga: Lakukan Penyidikan Kasus Gratifikasi, KPK Periksa 3 Kantor Dinas Pemkot Batu

Kemudian aplikasi itu juga mampu mengetahui siapa saja yang akan menjadi prioritas awal penerima vaksin covid-19.

Ia juga menjelaskan bahwa jangan sampai ada kelalaian, dan aplikasi ini untuk mempermudah petugas.

" Kota Surabaya dihuni sekitar 3,3 juta penduduk,  Jangan sampai juga orang itu belum divaksin dibilang sudah vaksin, atau dia sudah divaksin tapi dibilang belum. Makanya kita siapkan aplikasi ini untuk mempermudah petugas," kata Fikser.

Baca Juga: Diyakini Paku Pulau Jawa, Dijaga Dewi dan Ikan Mas, Begini Legenda Ranu Kumbolo

Dengan jumlah sebesar itu tentunya tenaga vaksinator membutuhkan sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat proses pekerjaan.

"Jadi misal dia (penerima vaksin, red.), untuk vaksinasi berikutnya dia sudah ada (jadwalnya, red.). Nah seperti ini kan harus dengan sistem," katanya.

 Diketahui bahwa sebelumnya sudah ada aplikasi serupa yang diterapkan pemkot untuk  pendataan covid-19 di Surabaya.

Baca Juga: Sinopsis Film The Colony, Perjuangan Manusia Bertahan Hidup di Zaman Es

Aplikasi ini mampu mendeteksi mulai dari pendataan pasien konfirmasi COVID-19 maupun yang sudah sembuh.

Tak hanya itu, di aplikasi yang sudah ada sebelumnya ini juga dapat mendeteksi warga yang pernah kontak erat dengan pasien.

"Selama ini seperti yang sudah kita lakukan seperti pada data COVID-19," katanya. ***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: ANTARA JATIM

Tags

Terkini

Terpopuler