Resmi Alami Resesi, BPS: Konsumsi Pemerintah Indonesia Tumbuh Tinggi

5 November 2020, 14:16 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2020/ Instagram @bps_statistics / /

LINGKAR MADIUN- Indonesia resmi mengalami resesi seperti yang sudah dialami berbagai negara yang terdampak Covid-19, karena selama dua triwulan berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi perekonomian mulai menunjukkan adanya tanda pemulihan, meski secara keseluruhan masih terkontraksi, tapi tidak sedalam triwulan II-2020. 

Sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari berita Antara, “Pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi, tapi tidak sedalam triwulan II-2020,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

 Baca Juga: Ada Awan Mirip UFO di Malang, BMKG Peringatkan Penerbangan. Begini Alasannya

Baca Juga: Terbaru, 40 Daftar Harga Tanaman Hias Bulan November

Ia mengungkapkan pemulihan terlihat dari adanya pertumbuhan ekonomi secara kuartal sebesar 5,05 persen (Q-To-Q) pada triwulan III-2020. 

Dari sisi lapangan usaha, kondisi industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi maupun pertambangan menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan triwulan II-2020. 

Sektor industri tercatat tumbuh 5,25 persen, pertanian tumbuh 1,01 persen, perdagangan tumbuh 5,68 persen, konstruksi 5, 72 persen dan pertambangan tumbuh 1,72 persen.

 Baca Juga: Berikut 5 Fakta Mengejutkan Pilpres Amerika 2020, Salah Satunya Biden Ukir Sejarah Suara Terbanyak

Baca Juga: RUU Cipta Kerja Sudah Diundangkan Jadi UU No. 11 Tahun 2020, Pemohon Ajukan Perbaikan Permohonan

Berdasarkan kelompok pengeluaran, konsumsi rumah tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Konsumsi pemerintah dan ekspor juga tumbuh positif secara kuartal pada triwulan III-2020. 

Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,7 persen, PMTB tumbuh 8,45 persen, konsumsi pemerintah tumbuh 16,93 persen dan ekspor tumbuh 12,14 persen lebih baik dari triwulan II-2020. 

“Konsumsi pemerintah tumbuh tinggi, karena belanja negara triwulan III-2020 mencapai Rp771, 37 triliun, didorong kenaikan belanja bansos serta barang dan jasa,” kata Suhariyanto.

 Baca Juga: Pemilu Amerika Serikat: Donald Trump Merasa Dicurangi hingga Kemiripan dengan Pilpres Indonesia

Baca Juga: 5 Tips dan Trik Perbanyak Aneka Keladi Warna Warni Agar Tumbuh Subur Pakai Micin

Meski demikian, lanjutnya, secara tahunan (Y-On-Y) perekonomian masih tercatat kontraksi 3,49 persen pada triwulan III-2020 karena perbaikan ekonomi masih terhambat tingginya kasus Covid-19. 

Secara kumulatif perekonomian Indonesia hingga triwulan III-2020 juga masih tercatat kontraksi sebesar 2,03 persen.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler