Pejabat Rusia Ungkap Presiden Afghanistan Kabur dengan Membawa Banyak Uang

16 Agustus 2021, 21:05 WIB
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani /Al Jazeera

LINGKAR MADIUN – Seperti yang kita ketahui, dunia tengah dihebohkan dengan aksi perebutan ibu kota Afghanistan yang dilakukan oleh pasukan Taliban.

Keadaan itu yang akhirnya memaksa Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani meninggalkan negara tersebut.

Dilansir Lingkarmadiun.com dari situs berita Antara, Kedutaan Besar Rusia di Kabul, Afghanistan mengatakan bahwa Presiden Ghani telah meninggalkan Afghanistan dengan empat mobil dan satu helikopter.

Baca Juga: Taliban Ambil Alih Afghanistan, Hamas Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Mampu 'Mengalahkan' AS

Kedutaan Rusia mengungkapkan bahwa helikopter yang dinaiki oleh sang presiden tersebut dipenuhi oleh uang tunai. Bahkan, sejumlah uang tertinggal karena tidak muat untuk dimasukkan.

Presiden Ghani mengungkapkan bahwa kepergiannya dari Afghanistan pada Minggu, 15 Agustus 2021 bertujuan untuk mencegah dan menghindari pertumpahan darah.

Keberadaan dari presiden Afghanistan itu saat ini tidak diketahui. Ia meninggalkan negaranya ketika Taliban mengambil alih Kabul dengan hampir tanpa adanya perlawanan.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya 5 Warga Afghanistan di Bandara Kabul, Pejabat Amerika Tak Berkomentar

"Empat mobil penuh dengan uang, mereka coba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, tetapi tidak semuanya muat. Dan sebagian uang itu dibiarkan tergeletak di landasan," kata juru bicara kedutaan Rusia di Kabul, Nikita Ishchenko, seperti dilaporkan kantor berita RIA.

Juru bicara kedutaan Rusia itu mengutip dari pernyataan seorang saksi yang merupakan sumber informasinya.

Sebagai media yang memverifikasi pernyataan dari Nikita, Reuters tidak dapat mengonfirmasi kebenaran dari saksi asli tadi secara independen.

Baca Juga: Begini Keadaan Ibu Kota Afghanistan Setelah Sehari Dikuasai Taliban

Di sisi lain, Rusia menjelaskan bahwa negaranya akan tetap mempertahankan diplomatik di Kabul dan berharap bisa mengembangkan hubungan dengan Taliban meski mereka berujar kalau pihaknya tidak terburu-buru untuk mengakui Taliban sebagai penguasa Afghanistan sekarang.

"Adapun keruntuhan rezim (yang mundur), itu paling jelas ditandai dengan cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan," kata Nikita Ishchenko.

Rusia mengklaim dirinya akan mengamati dengan cermat perilaku Taliban.

Baca Juga: 2 Serangan Roket Pertama Ditembakkan Ke Israel Dari Jalur Gaza Sejak Operasi Penjaga Tembok Bulan Mei Lalu

Perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, menyatakan bahwa tidak jelas berapa banyak uang yang ditinggalkan oleh pemerintah yang melarikan diri dari negaranya tersebut.

"Saya berharap pemerintah yang melarikan diri tidak mengambil semua uang dari anggaran negara. Ini akan menjadi landasan anggaran jika ada yang tersisa," kata Kabulov kepada stasiun radio Ekho Moskvy di Moskow.***

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler