Perwakilan Taliban Telah Mendukung Pendidikan Anak Perempuan Afghanistan, PBB Masih Mengkhawatirkan Hal Ini

18 Agustus 2021, 15:25 WIB
ILUSTRASI - Gelar Konferensi Pers, Taliban Ungkap Rencana Usai Duduki Afghanistan   /aljazeera.com/

LINGKAR MADIUN - Badan anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan perwakilan Taliban di beberapa bagian Afghanistan.

Telah menyatakan dukungan untuk mendidik anak perempuan, setelah mereka mengambil alih kendali ketika pasukan AS mundur, kata kepala operasi lapangan untuk negara itu.

Mustapha Ben Messaoud, kepala operasi lapangan UNICEF di Afghanistan, mengatakan beberapa perwakilan lokal Taliban mengatakan mereka menunggu panduan tentang masalah ini dari para pemimpin mereka, sementara yang lain mengatakan mereka ingin sekolah dijalankan untuk anak perempuan.

“Kami sangat optimis untuk bergerak maju,” katanya dalam briefing PBB di Jenewa.

Baca Juga: Meski Pernah Alami Insiden Roket Jatuh di Samudera Hindia, Kini China Sudah Menyelesaikan Tugasnya di Mars

Baca Juga: Tak Hanya Chalobah, Berikut Pemain Chelsea yang Mencetak Gol pada Laga Debutnya Di Stamford Brigde

Wanita dengan anak-anak mereka mencoba masuk ke dalam Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan.

Dan PBB mengeluarkan nasihat tidak kembali untuk Afghanistan. UNHCR, Badan Pengungsi PBB, kemarin telah merilis peringatan non-kembali untuk Afghanistan, menyerukan larangan pemulangan paksa warga negara Afghanistan, termasuk pencari suaka yang klaim mereka ditolak.

“Dengan memburuknya situasi keamanan dan hak asasi manusia di sebagian besar negara dan keadaan darurat kemanusiaan yang sedang berlangsung, UNHCR menyerukan kepada negara-negara untuk menghentikan pemulangan paksa warga negara Afghanistan yang sebelumnya telah ditentukan untuk tidak membutuhkan bantuan internasional perlindungan,” kata juru bicara UNHCR Shabia Mantoo pada konferensi pers di Jenewa.

Baca Juga: Meski Pernah Alami Insiden Roket Jatuh di Samudera Hindia, Kini China Sudah Menyelesaikan Tugasnya di Mars

Baca Juga: Tak Hanya Chalobah, Berikut Pemain Chelsea yang Mencetak Gol pada Laga Debutnya Di Stamford Brigde

“UNHCR tetap prihatin tentang risiko pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga sipil dalam konteks yang berkembang ini, termasuk perempuan dan anak perempuan, mereka yang dianggap memiliki hubungan saat ini atau masa lalu dengan pemerintah Afghanistan, organisasi internasional atau dengan pasukan militer internasional,” tambah Mantoo.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler