LINGKAR MADIUN - Taliban telah mengatakan kepada dunia internasional bahwa mereka tidak akan mengganggu lembaga diplomatik asing, termasuk kedutaan.
Namun beberapa negara lebih memilih untuk mengosongkan kedutaannya untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.
Dilansir dari India Times, 9 September 2021, Denmark dan Norwegia mengumumkan bahwa mereka telah menutup kedutaannya di Kabul sejak Agustus 2021 lalu.
Baca Juga: Kocak, Raffi Ahmad Pilih Dicium Lucinta Luna Daripada Barbie Kumalasari? Simak BegIni Penjelasannya
Denmark dan Norwegia terpaksa menutup kedutaan dan mengevakuasi seluruh stafnya karena situasi keamanan di Afghanistan yang semakin memburuk.
"Kami telah memutuskan untuk menutup sementara kedutaan kami di Kabul," ucap Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod.
Kepergian Denmark dan Norwegia ini kemudian langsung direspons oleh Taliban di mana mereka segera menggeruduk kantor kedutaan yang ditinggalkan.
Baca Juga: Begini Ramalan COVID-19 di Tahun 2022 Menurut Menkeu, Pandemi Jadi Endemi?
Di kedutaan Norwegia, Taliban langsung menghancurkan botol-botol anggur dan buku anak-anak yang memiliki gambar bernyawa.
Saat ini, Taliban mempersilakan negara-negara yang ada di seluruh dunia untuk mengevakuasi warganya yang masih berada di Afghanistan.
Baru-baru ini, Taliban juga sudah menyetujui 200 orang asal Amerika Serikat untuk segera pulang ke negaranya.
Baca Juga: Semakin Aneh, Aldi Taher Teriak-teriak Singgung Nama Gigi dan Afgan, Ada Apa?
200 orang tersebut rencananya akan pergi meninggalkan Afghanistan dengan penerbangan sewaan melalui bandara Kabul.
Keberangkatan tersebut akan menjadi salah satu penerbangan internasional pertama yang lepas landas dari bandara Kabul sejak Taliban merebutnya pada pertengahan Agustus 2021 lalu. ***