LINGKAR MADIUN - Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan telah menggunakan kebuntuan antara China dan Amerika Serikat untuk mendorong agenda "kemerdekaan Taiwan."
Untuk mencapai agenda tersebut, DPP telah bertindak sebagai kaki tangan Washington melawan Beijing yang kemudian menyebabkan turbulensi besar di Selat Taiwan.
DPP kini menjadi semakin agresif dalam mengejar "kemerdekaan Taiwan" yang merupakan akar penyebab tegangnya hubungan China dan Taiwan sejak partai itu berkuasa pada tahun 2016.
Baca Juga: Tidak Ada Perempuan, Taliban Umumkan Kabinet Emirat Afghanistan yang Semua Pejabatnya Laki-laki
Untuk mencapai status kemerdekaan tersebut, Taiwan memerlukan dukungan internasional yang kuat.
Untuk saat ini, Partai DPP Taiwan diberi janji dukungan oleh Washington dan negara-negara NATO.
Namun setelah melihat penarikan pasukan AS yang tergesa-gesa dan kacau dari Afghanistan telah memberikan pukulan berat bagi partai pro-kemerdekaan yang telah lama mengandalkan dukungan AS.
Baca Juga: WhatsApp Sedang Uji Coba Fitur Multi Perangkat, Berikut Ini Cara Menggunakannya
Banyak kritikus di Taiwan menunjukkan bahwa kegagalan AS di Afghanistan harus dilihat sebagai sebuah peringatan bagi negara itu.